Inilahjawaban Ali yang mampu memotivasi orang-orang untuk tetap selalu bersemangat ibadah: Memang benar amalan paling dimuliakan oleh Agama adalah menunaikan Shalat tepat pada waktunya. Namun Agama lebih menginginkan agar engkau senantiasa bisa membuat Allah ridho dengan amalan yang telah engkau perjuangkan. Ilustrasi PixabayAli bin Abi Thalib bukan nama yang asing bagi umat Islam. Ia adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW dan masuk dalam Assabiqunal Awwalun orang-orang pertama yang masuk Islam. Ali bin Abi Thalib masuk Islam sejak masih kanak-kanak dan merupakan khalifah keempat setelah Utsman bin satu alasan kenapa Ali bin Abi Thalib dipilih menjadi khalifah adalah karena dia memiliki kecerdasan yang luar biasa. Konon kecerdasannya itu melebihi para sahabat Nabi Muhammad yang lain. Dengan kecerdasannya, Ali bin Thalib mampu menguasai hampir semua bidang keilmuan, mulai dari ilmu bahasa, sastra, hukum, hermeneutika, retorika, tarekat, akidah, bahkan ilmu-ilmu mengenai taktik dalam kitab Qishashul Anbiya, diceritakan bahwa ada suatu peristiwa ketika masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab yang menunjukkan kecerdasan Ali. Pada saat itu ada beberapa pendeta Yahudi mendatangi kediaman Umar bin Khattab dengan membawa pertanyaan-pertanyaan sulit yang ingin ditanyakan kepada umat Islam yang dianggap paling handal. Beberapa contoh pertanyaannya adalah seperti tentang induk kunci gembok yang mengunci langit, tentang adanya sebuah kuburan yang berjalan bersama penghuninya, mengenai suatu makhluk yang dapat memberikan peringatan kepada bangsanya tetapi bukan dari golongan jin dan manusia, dan masih banyak menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit itu, maka didatangkanlah Ali bin Abi Thalib untuk menjawab semuanya. Sebelum Ali menjawab semua pertanyaan orang-orang Yahudi itu, ia ingin mereka masuk Islam jika dirinya berhasil menjawab semua pertanyaannya. Mereka menyetujui syarat itu dan Ali bin Thalib meminta agar pertanyaannya diajukan satu per satu. Ali bin Abi Thalib pada akhirnya berhasil menjawab semua pertanyaan tersebut dengan detail dan lengkap. Para pendeta itupun akhirnya menyatakan diri untuk masuk di atas merupakan salah satu gambaran mengenai kecerdasan Ali bin Abi Thalib. Dia mampu menjawab berbagai pertanyaan sulit apalagi hal-hal yang mengenai masalah agama Islam. Kecerdasan Ali tidak ia dapatkan dengan begitu saja. Ada beberapa rahasia kecerdasan yang membuat Ali bin Abi Thalib menjadi orang yang berilmu beberapa rahasia kecerdasan Ali bin Abi Thalib1. Belajar Langsung kepada Nabi Muhammad SAWRahasia kecerdasan Ali bin Abi Thalib yang luar biasa adalah ia belajar langsung dengan Nabi Muhammad SAW. Hal itu dikarenakan sejak berusia 6 tahun ia tercatat sebagai anak angkat dan hidup bersama Nabi Muhammad. Jadi sejak usia dini Ali telah mendapatkan pengasuhan dan pendidikan langsung di dalam keluarga Rasulullah. Selama tinggal di sana, Ali dapat mempelajari dan mengamati semua hal yang berkaitan dengan Rasulullah SAW. Bahkan Ali sering diajak untuk ikut menyepi di Gua Hira dan mendaki bukit-bukit di sekeliling Makkah untuk merenungkan kebesaran ciptaan Allah Belajar dari Al-Qur’an dan HadisAl-Qur’an dan hadis merupakan sumber utama umat Islam. Ali bin Abi Thalib mempunyai kecerdasan dalam berbagai hal juga dikarenakan mempelajari keduanya dengan baik. Ali menjadikan Al-Qur’an dan Hadis sebagai petunjuk untuk melangkah, bertindak, sandaran dalam mengambil keputusan, sarana memperingati umat, dan dianggap tempat belajar untuk memperoleh berbagai macam ilmu Berguru pada Orang Salih dan AhlinyaBerguru pada orang salih dan ahlinya adalah salah satu rahasia kecerdasan Ali bin Abi Thalib. Ali sejak kecil berada dalam asuhan Nabi Muhammad SAW yang mana kecerdasan Rasulullah tidak perlu dipertanyakan. Nabi Muhammad merupakan manusia yang tiada tandingannya. Michael Hart, penulis buku “Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah”, memposisikan Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh pertama yang meraih kesuksesan luar biasa, baik di bidang agama maupun lingkup dunia. Di sisi lain Ali memang istimewa karena bisa mendapat guru-guru dan pengalaman yang luar biasa. Bagaimana cara seorang guru mengajar akan sangat berpengaruh kepada kecerdasan Totalitas dalam berprosesRahasia kecerdasan Ali bin Abi Thalib yang keempat adalah menanamkan kesungguhan ketika belajar dan mempelajarinya sampai paham. Kesungguhan dalam belajar telah menjadikan Ali memperoleh kecerdasan yang luar biasa. Contoh kesungguhan Ali bin Abi Thalib dalam belajar terlihat dengan nyata saat berada di bawah asuhan Rasulullah SAW. Ia sering mengamati apa yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW dan kemudian memikirkannya dengan sungguh-sungguh. Dari kesungguhannya dalam belajar kepada Nabi Muhammad SAW, ia tidak pernah sedikit pun mengikuti tingkah laku kaum Jahiliah pada masa itu. Mempelajari sesuatu dengan sungguh-sungguh memang menjadi syarat utama untuk menguasai ilmu dengan Menghormati Guru dan Mencintai IlmuAli bin Abi Thalib adalah orang yang sangat menghormati gurunya. Penghormatannya itu merupakan salah satu rahasia kecerdasannya. Dengan memberikan hormat maka ia dapat menyerap ilmu dari gurunya dengan mudah. Ali adalah sahabat Nabi Muhammad yang cepat menyerap ilmu, bahkan dia dijuluki sebagai “Pintu Ilmu”. Selain itu Ali juga mencintai ilmu yang ia cari. Kecintaannya terhadap ilmu dia buktikan dengan tindakannya yang rajin mencari ilmu, mengamalkannya, menuliskannya, dan menyebarkannya kepada orang Menuliskan Ilmu dan Merangkainya dengan Kata-kata IndahMerangkai kata-kata dengan indah merupakan salah satu cara menstimulasi otak agar cerdas. Al-Qur’an dan hadis mengandung susunan kata-kata kata indah. Jadi, kecerdasan Ali bin Abi Thalib dalam merangkai kata-kata indah tidak lepas dari apa yang sering ia baca dan pelajari. Selain itu Ali juga menuliskan ilmu yang ia peroleh. Hal itu dilakukan sebagai langkah untuk menyimpan informasi atau ilmu pengetahuan kita ke dalam memori yang lebih panjang. Selain dengan menuliskan kembali, Ali juga berkutbah mengenai ilmu yang ia miliki, mengamalkannya dan bernasihat agar orang – orang yang ingin mengikat ilmu yang dimiliki dengan Mengamalkan Ilmu yang DiperolehRahasia kecerdaan Ali yang terakhir adalah pengamalan ilmu yang telah ia dapatkan. Ali pernah berkata “Seseorang yang memiliki ilmu namun tidak mengamalkannya, sama saja dengan orang yang tidak memiliki ilmu”. Bahkan, ilmu tersebut akan menjadi beban bagi orang yang tidak mengamalkannya. Menurut Ali bin Abi Thalib, ilmu yang tidak diamalkan cenderung akan meninggalkan pemiliknya. Kalau harta tidak bermanfaat mungkin tidak akan lari dari pemiliknya, namun kalau ilmu yang tidak diamalkan, ia akan lari dari Imam Basthomi Santri Komplek Arofah K3Editor Abdillah Amiril Adawy

AssalamualaikumPerkenalkan kami dari kelompok 4 👇1. Ahmad Syahroji (AHS) 6320200222. Juliansi (KPI) 6120200053. Luluk INDRIYANI (AHS) 6320200124. Muhammad

Ilustrasi kepemimpinan Ali bin Abi Thalib, sumber foto bin Abi Thalib merupakan salah satu khalifah Islam yang masuk dalam jajaran khulafaur rasyidin. Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah terakhir setelah wafatnya Rasulullah SAW. Bagi yang belum mengetahui khalifah Ali bin Abi Thalib, berikut sejarah kepemimimpinan khalifah Ali bin Abi Thalib yang Kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi ThalibDikutip dari buku Ali bin Abi Thalib Ra, Abdul Syukur al-Azizi, 2021 1 Ali bin Abi Thalib Ra merupakan salah satu keluarga dari Rasulullah SAW, yaitu putra dari Abi Thalib, paman Rasulullah SAW. Selain sebagai sahabat, Nabi Muhammad saw, juga menikahkan salah satu putri kesayangannya yaitu Fatimah az-Zahra Ra, kepada Ali bin Abi Thalib. Karena kondisi ekonomi orang tuanya yang pas-pasan, sejak kecil Ali bin Abi Thalib diasuh oleh Rasulullah SAW. Dari beliau, Ali bin Abi Thalib banyak meneladani sikap dan perilaku mulia nabi besar tersebut. Karena itu, setelah dewasa, Ali menjadi sosok yang pemberani, alim, zuhud, memiliki pengetahuan yang luas, serta bertakwa kepada Allah kepemimpinan Ali bin Abi Thalib, sumber foto masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib diwarisi pergolakan dan banyak cobaan. Ali bin Abi Thalib berusaha mengatasi permasalahan yang melanda umat pada waktu itu dengan menarik para amir yang sebelumnya diangkat oleh Utsman bin bin Abi Thalib juga mengambil alih tanah yang dihadiahkan Utsman bin Affan kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatannya kepada negara. Ali bin Abi Thalib juga mengembalikan sistem distribusi pajak tahunan di antara orang Islam yang pernah diterapkan para pendahulunya yaitu Umar bin beberapa pemberontakan yang harus dihadapi oleh khalifah Ali bin Abi Thalib pada masa pemerintahannya salah satunya adalah pemberontakan yang dilakukan oleh Talhah, Zubair, dan Aisyah. Mereka mengecam Ali yang tidak mau menghukum pembunuh Utsman bin Affan, dengan alasan menghindari perang. Ali bin Abi Thalib mengirim surat kepada Talhah dan Zubair agar keduanya mau berunding untuk menyelesaikan masalah ini dengan pada akhir kepemimpinan Ali bin Abi Thalib, umat Islam terpecah menjadi tiga yaitu golongan Muawiyah, golongan Syiah, dan golongan Al Khawarij. Meskipun banyak cobaan dan juga permasalahan dalam kepemimpinannya, khalifah Ali bin Abi Thalib tetap mencoba untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan jalan perdamaian. WWN

4Karakter Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib Sayyidina Alidikenal sebagai khalifah yang pemberani, cerdas, pandai berperang dan pandai menulis. Beliau juga seorang orator ulang. Ali bin Abi Thalib. Sebagai masa peralihan dari Kholifah Usman bin Affan ke Kholifah Ali bin Abi Thalib , kekacauan kembali terjadi.

Ali bin Abi Thalib adalah salah satu tokoh yang terkenal dalam sejarah Islam. Beliau merupakan putra Abi Thalib, paman Nabi Muhammad SAW. Ali adalah sahabat sekaligus sepupu yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW karena memiliki akhlak yang mulia dan juga cerdas. Masa kecilnya dihabiskan di samping Rasulullah SAW sehingga membuatnya tumbuh menjadi manusia yang berbudi luhur, bahkan termasuk ke dalam salah satu tokoh yang dijanjikan masuk surga oleh Allah SWT. Ali bin Abi Thalib lahir di Mekkah pada tahun 602 Masehi. Ia hidup bersama Rasulullah SAW sejak berusia 6 tahun dan masuk Islam pada usia 10 tahun. Ali adalah seorang yang cerdas sehingga membuatnya dijuluki sebagai Babul Ilmi yang berarti pintu ilmu. Ia sering sekali dimintai pendapat atau saran mengenai suatu hal oleh para Khalifah. Setelah Khalifah ketiga, Utsman bin Affan wafat. Ali bin Abi Thalib meneruskan kepemimpinannya dan menjadi Khalifah keempat dalam sejarah Islam. Para sahabat Muhajirin dan Anshar secara sukarela membaiat Ali sebagai pemimpin, karena mereka memandang bahwa tidak ada orang lain yang lebih utama dan lebih berhak menjadi Khalifah selain Ali bin Abi Thalib. Mereka juga memandang bahwa Ali bin Abi Thalib adalah sahabat Nabi yang punya keluasan ilmu, paling pemberani, dan paling dicintai oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Untuk semakin mengenal sosok Ali bin Abi Thalib, berikut ini ada beberapa contoh kepribadiannya yang sangat patut diteladani oleh umat Muslim, khususnya para generasi muda saat ini. Kepribadian Ali bin Abi Thalib yang Patut Diteladani 1. Mencintai Ilmu Ali bin Abi Thalib tercatat sebagai salah satu orang paling awal yang masuk Islam dan dianggap juga sebagai ulamanya para sahabat senior. Beliau dikenal karena kesungguhannya dalam mempelajari ilmu agama dan senantiasa menghabiskan waktunya untuk selalu berada di sisi Nabi Muhammad SAW. Kepribadiannya yang sangat mencintai ilmu dan selalu berhati-hati dalam menjaga lisan ini sangat baik untuk dijadikan sebagai teladan, agar kita selalu menyadari betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan. 2. Zuhud Terhadap Dunia Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib adalah manusia yang tumbuh besar dalam lindungan dan bimbingan Nabi Muhammad SAW, sehingga membuatnya mampu merenungi setiap makna kehidupannya di dunia. Ali merupakan hamba yang taat, saleh, dan tidak mengharapkan kemewahan duniawi, bahkan kantor pusat pemerintahannya di wilayah Kufah pun dibangun dengan sangat sederhana. Alasannya adalah karena beliau tidak ingin tertipu dengan urusan keduniawian. 3. Dermawan Hidup dengan kesederhanaan tidak membuatnya jadi pribadi yang kikir, beliau bahkan dikenal sebagai sahabat yang pemurah, dermawan, dan gemar berinfak untuk meringankan beban orang yang kesusahan. Sikapnya ini sudah biasa ia lakukan sejak usia muda, karena ayahnya, Abu Thalib, juga dikenal sebagai orang yang sederhana dan sering membantu orang miskin. Seiring dengan kemenangan pasukan Muslim atas penaklukan Romawi dan Persia, kehidupan Ali bin Abi Thalib pun ikut membaik. Ia bisa memiliki beberapa kebun kurma yang digunakan untuk kepentingan keluarga dan juga umat Muslim. 4. Sosok yang Pemberani Ali bin Abi Thalib adalah salah satu tokoh Islam yang terkenal pemberani dan tidak kenal takut melawan para musuh. Dalam setiap peperangan yang diikutinya, Ali tidak pernah sekalipun kalah atau melarikan diri, beliau juga termasuk ke dalam 12 orang yang ikut melindungi Rasulullah SAW dari serangan orang Quraisy saat terjadinya Perang Uhud. Dalam Perang Khandaq dan Perang Khaibar, Ali juga berhasil memenangkan duel melawan para musuhnya yang dikenal sebagai salah satu tokoh terhebat dari suku Quraisy. 5. Dapat Dipercaya Sebagai seorang manusia dan pemimpin umat Islam, Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai seorang yang amanah dan bertanggung jawab. Ali pernah diminta untuk mengembalikan barang-barang milik orang Quraisy yang sebelumnya dititipkan kepada Rasulullah SAW saat hendak hijrah, dan semua barang-barang tersebut kembali pada pemiliknya tanpa kurang sedikitpun. Karena kepribadiannya yang amanah, Ali bin Abi Thalib sering dipercaya oleh Rasulullah SAW untuk menyampaikan pesan-pesan penting dan menyebarkannya kepada umat Muslim. Untuk lebih mengenal kisah hidup, kepribadian, dan perjuangan Ali bin Abi Thalib dalam memegang teguh panji keimanan, kamu bisa membaca biografinya dalam buku Biografi Lengkap Ali bin Abi Thalib yang ditulis oleh Abdul Syukur Al-Azizi. Ali bin Abi Thalib memang terkenal sebagai salah satu tokoh sentral dalam sejarah dakwah Islam. Beliau adalah kesatria Muslim terbaik dalam medan perang, sekaligus sebagai pembela dan pelindung terdepan bagi Nabi Muhammad SAW. Pernikahannya dengan Fatimah az-Zahra juga semakin mempererat nasab kekerabatannya dengan Rasulullah SAW. Buku ini akan mengupas tuntas kehidupan Ali bin Abi Thalib mulai dari kelahiran, perjuangan dalam membela kebenaran, kepemimpinannya, hingga wafatnya. Melalui kisah hidupnya yang luar biasa, para pembaca akan mendapatkan banyak sekali pelajaran yang berharga terutama dalam hal keimanan, keilmuan, dan dedikasi pada agama. Buku yang penuh inspirasi ini bisa kamu dapatkan di Selain itu, dalam menyambut bulan Ramadan, Gramedia Official Shop pada Shopee memberikan diskon hingga 90% untuk buku, Al-Qur'an, hingga sajadah dan tas pilihan. Shopee Diskon Buku Gramedia Ramadan Ada pula gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian dengan langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! promo diskon

BeritaKhalifah Ali bin Abi Thalib - Suatu hari khalifah Ali pergi ke pasar. Tiba-tiba ia bertemu seorang Nasrani yang menjual baju besi. Ia mengenali baju besi itu miliknya. Apa yang terjadi selanjutnya?

Ali bernama lengkap ali bin Abu Thalib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf. Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf. Beliau dilahirkan di Makkah pada hari Jum'at 13 Rajab tahun 570 M atau 32 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad Saw. Beliau tinggal bersama Nabi Muhammad Saw sejak kecil. Beliau diasuh sebagaimana anak sendiri karena kondisi ayahnya yang miskin. Beliau mendapat didikan langsung dari Nab Muhammad Saw sehingga menjadi seorang yang berbudi tinggi dan berjiwa luhur. Ali bin Abi Thalib masuk Islam saat berusia tujuh tahun. beliau adalah anak kecil yang pertama masuk Islam, sebagaimana Khadijah adalah wanita yang pertama masuk Islam, Zaid bin Haritsah adalah budak yang pertama masuk Islam, Abu Bakar ra adalah lelaki merdeka yang pertama masuk Islam. Sepeninggal Khalifah Usman bin Affan dalam kondisi yang masih kacau , kaum muslimin meminta Ali bin Abi Thalib untuk menjadi Khalifah Akan tetapi ada bebarapa tokoh yang menolak usulan tersebut. Khalifah Ali bin Abi Thalib melaksanakan langkah-langkah yang dapat dianggap sebagai prestasi yang telah dicapai . 1. Mengganti Pejabat yang Kurang Cakap. Khalifah Ali bin Abi Thalib menginginkan sebuah pemerintahan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, beliau kemudian mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja. Akan tetapi, pejabat-pejabat tersebut ternyata banyak yang berasal dari keluarga Khalifah Usman bin Affan Bani Umayah . Akibatnya, makin banyak kalangan Bani Umayyah yang tidak menyukai Khalifah Ali bin Abi Thalib. Adapun gubernur baru yang diangkat Khalifah Ali bin Abi Thalib antara lain a. Sahl bin Hanif sebagai gubernur Syiria b. Usman bin Hanif sebagai gubernur Basrah c. Qays bin Sa’ad sebagai gubernur Mesir d. Umrah bin Syihab sebagai gubernur Kufah e. Ubaidaillah bin Abbas sebagai gubernur Yaman 2. Membenahi Keuangan Negara Baitul Mal . Pada Masa Khalifah Utsman bin Affan, banyak kerabatnya yang diberi fasilitas negara. Khalifah Ali bin Abi Thalib memiliki tanggung jawab untuk membereskan permasalahan ftersebut. Beliau menyita harta para pejabat tersebut yang diperoleh secara tidak benar. Harta tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Kebijakan tersebut mendapat tantangan dan perlawanan dari matan penguasan dan kerabat Utsman bin Affan. Mereka mengasut para shahabat yang lain untuk menentang kebijakan Ali bin Abi Thalib. Dan melakukan perlawanan terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib. Akibatnya terjadi peperangan seperti perang Jamal dan perang Shiffin. 3. Memajukan Bidang Ilmu Bahasa. Pada saat Khalifah Ali bin Abi Thalib memegang pemerintahan , Wilayah Islam sudah mencapai India. Pada saat itu , penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan tanda baca, seperti kasrah, fathah, dhommah dan syaddah. hal itu menyebabkan banyaknya kesalahan bacaan teks Al-Qur'an dan Hadits di daerah-daerah yang jauh dari Jazirah Arab. Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al-Qur'an dan Hadits. Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad ad Duali untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu, yaitu ilmu yang mempelajarai tata bahasa Arab. Keberadaan ilmu nahwu diharapkan dapat membantu orang-orang non Arab dalam mempelajari sumber utama ajaran islam, yaitu Al-Qur'an dan Hadits. 4. Bidang Pembangunan. Khalifah Ali bin Abi Thalib membangun Kota Kuffah secara khusus. Pada awalnya kota Kufah disiapkan sebagai pusat pertahanan oleh Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Akan tetapi Kota Kufah kemudian berkembang menjadi pusat ilmu tafsir, ilmu hadits,ilmu nahwu dan ilmu pengetahuan lainya. Setelah mengamati prestasi keempat khalifah memiliki persamaan prestasi pada penyebaran daerah Islam. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain a. Islam mengajarkan semua sendi kehidupan, baik agama, sosial, politik, ekonomi, dan budaya. b. Kewajiban dakwah bagi pemeluknya merupakan pendorong utama bagi para shahabat untuk menyebarkan Islam c. Byzantium dan Persia mulai melemah membuat Islam bisa berkembang dengan cepat d. Kebebasan beragama bagi masyarakat di Byzantium membuka peluang untuk mengajarkan ajaran Islam e. Penyebaran Islam dilakukan secara simpatik dengan penuh kedamaian. Kekerasan diperlukan dalam kondisi yang tidak ada pilihan. f. Bangsa Arab lebih dekat dengan bangsa-bangsa jazirah g. Mesir, Syiria, dan Irak merupakan daerah kaya yang ingin membebaskan diri dari penjajahan Romawi dan persia. Sekaligus menjadi penyokong dana dalam menyebarkan Islam Baca Juga Prestasi Khalifah Abu Bakar Shiddiq 11-13 H / 632-634 M Prestasi Khalifah Umar bin Khattab 13-23 H / 634-644 M Prestasi Khalifah Utsman bin Affan 23-35 H / 644-656 M Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang prestasi Khalifah Khalifah Ali bin Abi Thalib semasa menjadi khalifah. Dari prestasi tersebut sangat besar sumbangsih Khalifah Khalifah Ali bin Abi Thalib untuk perkembagan agama Islam hingga saat ini kita rasakan. Sumber Buku SKI Kelas VII Kementerian Agama Republik Indonesia. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin. Dilansirdari Encyclopedia Britannica, siapakah nama asli dari ali bin abi thalib sebagai khalifah ar-rasyidin yang keempat haydar bin abi thalib. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Siapakah orang yang membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib dari golongan khawarij ketika terjadi perselisihan politik
Ali bin Abi Thalib dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Nabi Muhammad SAW. sekitar tahun 599 Masehi atau 600 Masehi perkiraan. Ali adalah khalifah keempat setelah Khalifah Utsman bin Affan, yang berkuasa pada tahun 656 sampai dengan 661. Beliau termasuk dalam golongan pemeluk islam pertama. Selain itu, beliau juga diakui akan keberanian dan kecerdasannya. Dalam salah satu riwayat Al-Usfuriyyah, menyebut bahwa ilmu pengetahuan sayyidina Ali sangat tidak diragukan lagi, bahkan Rasulullah SAW. Pernah bersabda; “Aku adalah kota ilmu, dan ali adalah pintunya”. Pada suatu hari, ketika kaum khawarij mendengar hadits “Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya”, mereka menjadi iri dan dengki kepada sayyidina Ali. Kemudian sepuluh orang dari pembesar kaum khawarij berkumpul. Mereka berkata “Kita akan bertanya kepada Ali tentang satu masalah pertanyaan, dan kita akan lihat bagaimana ia menjawabnya. Kemudian, jika ia menjawab satu pertanyaan dengan jawaban dan dalil yang berbeda-beda, maka kita akan mengetahui bahwa dia adalah orang Alim sebagaimana yang di sabdakan oleh Rasulullah SAW.” Orang pertama dari mereka menghampiri Ali dan bertanya “Wahai Ali, manakah yang lebih utama, ilmu atau harta?” Sayyidina Ali menjawab “Ilmu itu lebih utama daripad harta.” Orang pertama bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Ilmu adalah warisan para Nabi, sedangkan harta adalah warisan Qarun, Syaddat, Fir’aun dan lainnya.” Lalu orang pertama pergi dengan membawa jawaban tersebut. Kemudian datanglah orang yang ke dua dan bertanya seperti pertanyaan orang yang pertama. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta”. Orang ke dua bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Ilmu bisa menjagamu, sedangkan harta kamu yang menjaganya.” Kemudian orang kedua pergi dengan membawa jawaban tersebut. Setelah itu datanglah orang yang ke tiga dan bertanya seperti pertanyaan orang yang pertama dan ke dua. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang ke tiga bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Orang yang memiliki harta memiliki banyak lawan, sedangkan orang yang memiliki ilmu memiliki banyak kawan.” Lalu dia pergi dengan membawa jawaban tersebut. Kemudian datanglah orang ke empat dan bertanya seperti pertanyaan orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang ke empat bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Apabila harta itu diberikan kepada orang lain harta akan berkurang. Sedangkan ilmu, jika diberikan kepada orang lain ilmu akan bertambah.” Orang ke empat pun pergi. Datanglah orang yang ke lima dan bertanya seperti pertanyaan orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang ke lima bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Orang yang berharta akan dipanggil dengan panggilan Bakhil pelit dan tercela, sedangkan orang yang berilmu akan dipanggil dengan panggilan yang agung dan mulia.” Kemudian dia pergi dengan membawa jawaban tersebut. Kemudian datanglah orang yang ke enam dan bertanya seperti pertanyaan orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang ke enam bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Harta itu dijaga dari pencuri, sedangkan ilmu tidak di jaga dari pencuri.” Lantas dia pergi. Datanglah orang yang ke tujuh dan bertanya seperti pertanyaan orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang ke tujuh bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Orang yang mempunyai harta kelak akan dihisab di hari kiamat, sedangkan orang yang mempunyai Ilmu kelak akan diberi syafa’at di hari kiamat.” Lalu dia pergi. Datanglah orang ke delapan dan bertanya seperti pertanyaan orang-orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang ke delapan bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Harta akan usang sebab ditelan zaman, sedangkan ilmu tidak akan usang dan busuk.” Lalu dia pergi. Dan datanglah orang yang ke sembilan dan bertanya seperti pertanyaan orang-orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang ke sembilan bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Harta mengeraskan hati, sedangkan ilmu menyinari hati.” Kemudian dia pergi. Datanglah orang terakhir, yaitu orang ke sepuluh dan bertanya tentang hal yang sama seperti pertanyaan orang-orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang terakhir bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Orang yang berharta akan memiliki sifat Rububiyyah, maksudnya ialah sifat ingin menguasai, menduduki jabatan yang tinggi, suka memaksa orang lain dan tak mau direndahkan. Sedangkan orang yang berilmu akan memiliki sifat Ubudiyyah, yaitu sifat selalu tunduk dan beribadah kepada Allah SWT. Sekiranya kalian semua bertanya kepadaku tentang hal ini, tentu aku akan menjawab dengan jawaban yang berbeda selama aku masih hidup.” Pada akhirnya sepuluh orang itu datang dan semuanya menyerah. Hikmah yang dapat kita ambil dari kisah di atas adalah betapa berharganya ilmu, hingga 10 orang bertanya dengan 1 pertanyaan tentang “lebih baik mana ilmu dengan harta” Ali menjawab dengan dalil yang berbeda-beda. Bahkan orang yang banyak ilmu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. sebagaimana di dalam penggalan ayat 11 yang artinya “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Orang berilmu akan Allah tinggikan derajatnya di dunia dan surga nanti. Di dunia, orang berilmu akan selalu dihargai di manapun dan kapanpun. Berbeda dengan orang yang banyak harta tidak berilmu, ia dihargai ketika kaya. Namun ketika ia miskin, ia tidak akan lagi dihargai. Semoga kita termasuk golongan orang-orang berilmu. [ Continue Reading Source
49 Tulislah kebijakan yang diambil khalifah Usman bin affan agar Al Qur'an tidak hilang ! 50. Bagaimanakah kecerdasan yang dimiliki khalifah Ali bin Abi Thalib ? Kisi-kisi dapa anda download pada link ini KUNCI JAWABAN PAS PAI KELAS 6 SEMESTER 1 PILIHAN GANNDA 1.B 2.D 3.C 4.B 5.A 6.B 7.C 8.D 9.A 10.A 11.C 12.C 13.B 14.C 15.A 16.D 17.C 18.A

loading...Sosok Khalifah keempat Ali Bin Abi Thalib dikenal sebagai sahabat Nabi paling faqih dalam penguasaan ilmu agama sehingga dijuluki pintu gerbangnya ilmu. Foto/Ist Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu 599-661 M adalah sahabat Nabi yang menjadi Khalifah keempat dari Khulafa' Ar-Rasyidun. Beliau dikenal sebagai orang paling faqih berkat penguasaan ilmu yang didapatnya langsung dari Rasulullah shallalalhu 'alaihi wa satu riwayat disebutkan, Rasulullah memberi julukan Ali bin Abi Thalib sebagai pintu gerbang ilmu "Aku adalah kota ilmu, sedangkan Ali bin Abi Thalib adalah pintunya."Baca Juga Biografi Ali bin Abi Thalib, Khalifah Bergelar Karramallahu WajhahSayyidina Ali adalah sepupu Nabi Muhammad yang kemudian menjadi menantu beliau setelah menikahi Fathimah Az-Zahra radhiyallahu 'anha. Kalamnya penuh lautan ilmu, kebijaksanaannya bertabur dikenal cerdas karena menguasai banyak ilmu secara mendalam. Nasehat dan fatwanya selalu didengar para sahabat dan khalifah sebelumnya. Beliau kerap menjadi tempat bertanya para sahabat baik tentang kalam Allah Al-Qur'an maupun ilmu fiqih. Dikisahkan ketika beliau menjabat Amirul Mukminin, seorang laki-laki bertanya kepadanya tentang empat masalah. Jawaban Sayyidina Ali benar-benar luar biasa. Selain mengandung nasihat berharga, jawaban beliau sarat motivasi bagi kita untuk menjalani kehidupan lebih baik. Berikut empat pertanyaan yang dilontarkan kepada beliau جاء رجل إلى أمير المؤمنين علي بن أبي طالب ، فقال سأسألك عن أربع مسائيلSeorang laki-laki datang kepada Amirul Mukminin Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan berkata, aku ingin bertanya kepadamu tentang 4 masalah ١. ما هو الواجب و الأوجب . . ؟ 1. Perkara apa yang wajib dan yang lebih wajib? ٢. ما هو القرب و الأقرب . . ؟ 2. Perkara apa yang dekat dan yang lebih dekat? ٣. ما هو العجيب و الأعجب ؟3. Perkara apa yang mengherankan dan yang lebih mengherankan ? هو الصعب و الأصعب . . ؟ 4. Perkara apa yang sulit dan yang lebih sulit? Maka Sayyidina Ali bin Abi Thalib menjawab١. الواجب طاعة الله ، و الأوجب ترك الذنوب1. Perkara yang wajib adalah ta'at kepada Allah dan yang lebih wajib meninggalkan القريب هو يوم القيامة و الأقرب هو الموت2. Perkara yang dekat adalah hari Kiamat dan yang lebih dekat lagi adalah العجيب هو الدنيا و الأعجب حب الدنيا 3. Perkara yang mengherankan adalah dunia dan yang lebih mengherankan lagi adalah cinta kepada الصعب هو القبر و الأصعب منه الذهاب بلا زاد4. Perkara yang sulit adalah kuburan dan yang lebih sulit lagi adalah masuk ke dalam kubur tanpa membawa jawaban Sayyidina Ali yang mengandung hikmah. Meski menjawab dengan singkat, kandungan pesannya bertabur mutiara. Semoga pesan beliau dapat mengobati hati dan memotivasi kita untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah. Wallahu A'lam Baca Juga rhs

Politikkekuasaan itu bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga kerelaan menerima kekalahan demi menjaga kerukunan dan persatuan. Tidak ada contoh yang paling pas selain yang dicontohkan oleh Sayyidina Hasan, Khalifah kelima dalam sejarah Islam. Cucu Nabi, yang diriwayatkan wajahnya amat mirip Datuknya ini, menjadi khalifah setelah ayahnya, Ali bin Abi Thalib, meninggal dibunuh.
KITA kaum muslimin tentu mengenal Ali bin Abi Thalib. Begitu juga dengan keteladanan Ali bin Abi Thalib sangat penting untuk kita ketahui. Beliau adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim. Semenjak kecil beliau hidup diasuh oleh Rasulullah ﷺ , karena ayahnya terlalu banyak beban dan tugas yang sangat banyak dan juga banyak keluarga yang harus dinafkahi, sedangkan Abu Thalib hanya memiliki sedikit harta semenjak Rasulullah ﷺ masih anak-anak. BACA JUGA Khutbah Idul Adha; Teladan Nabi Ibrahim as Rasulullah ﷺ mengasuhnya sebagai balas budi terhadap pamannya, Abu Thalib yang telah mengasuh beliau ketika beliau tidak punya bapak dan ibu serta kakek tercintanya, Abdul Muthalib. Di bawah ini adalah 4 Keteladanan Ali bin Abi Thalib yang harus kita ketahui Keteladanan Ali bin Abi Thalib Ketika Ali bin Abi Thalib Masuk Islam Foto Unsplash Keteladanan Ali bin Abi Thalib yang pertama adalah masuk islam, mayoritas ahli sejarah islam menganggap bahwa Ali bin Abi Thalib adaah orang kedua yang masuk islam setelah Khadijah, dimana usia beliau saat itu masih berkisar antara 10 atau 11 tahun. Hal ini adalah suatu kehormatan dan kemuliaan bagi beliau, dimana beiau hidup bersama Nabi dan terdepan memeluk islam. Bahkan beliau adalah orang pertama yang melakukan shalat berjamaah bersama Rasulullah ﷺ . Keteladanan Ali bin Abi Thalib Sifat Fisik dan Kepribadian Beliau Foto Unsplash Keteladanan Ali bin Abi Thalib yang kedua adalah sifat fisik dan kepribadiannya. Ali bin Abi Thalib adalah sosok yang memiliki tubuh yang kekar dan lebar, padat berisi dengan postur tubuh yang tidak tinggi, perut besar, warna kulit sawo matang, berjenggot tebal berwarna putih seperti kapas, kedua matanya sangat tajam, murah senyum, berwajah tampan, dan memiliki gigi yang bagus, dan bila berjalan sangat cepat. BACA JUGA Bercermin pada Manajemen Bisnis Rasulullah SAW Ali bin Abi Thaib adalah sosok manusia yang hidup zuhud dan sederhana, memakai pakaian seadanya dan tidak terikat dengan corak atau warna tertentu. Pakaian beliau berbentuk sarung yang tersimpul di atas pusar dan menggantung sampai setengah betis, dan pada bagian atas tubuh beliau adalah rida selendang dan bahkan pakaian bagian atas beliau bertambal. Beliau juga selalu mengenakan kopiah putih buatan mesir yang dililit dengan sorban. Ali bin Abi Thalib juga suka memasuki pasar, menyuruh para pedagang mereka bertakwa kepada Allah dan menjual dengan cara yang ma’ruf. Beliau menikahi Fatimah Az-Zahra putri Rasulullah ﷺ dan dikarunia dua orang putra, yaitu Hasan dan Husain. Foto Unsplash Keutamaan Ali bin Abi Thalib sangat banyak sekali. Selain yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi keutamaan dan keistemawaan beliau. Berikut ini diantaranya • Ali adalah manusia yang benar-benar dicintai Allah dan Rasul-Nya • Jiwa juang Ali sangat melekat di dalam kalbunya, sehingga ketika Rasulullah ingin berangkat pada perang Tabuk dan memerintah Ali agar menjaga Madinah, Ali merasa keberatan sehingga mengatakan, ’Apakah engkau meninggalkan aku bersama kaum perempuan dan anak-anak?’’ Namun Rasulullah ﷺ justru menunjukkan kedudukan Ali yang sangat tinggi seraya bersabda, ’Apakah engkau tidak ridha kalau kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja tidak ada kenabian sesudahku.’’ HR Al-Bukhari dan Muslim. • Beliau juga adalah salah satu dari sepuluh orang yang telah mendapat ’busyra biljannah’’ berita gembira sebagai penghuni surga, sebagaimana dinyatakan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Hakim di dalam Al-Mustadrak. • Nabi ﷺ telah menyatakan kepada Ali, bahwa tidak ada yang mencintainya kecuali seorang mukmin dan tidak ada yang membencinya, kecuali orang munafik. HR Muslim • Rasulullah ﷺ juga pernah bersabda kepada Ali, ’Engkau adalah bagian dariku dan aku adalah bagian darimu.’’ Al-Bukhari • Beliau juga sangat dikenal dengan kepandaian dan ketetapan dalam memecahkan berbagai masalah yang sangat rumit. Keteladanan Ali bin Abi Thalib Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah Keteladanan Ali bin Abi Thalib yang ketiga, ketika Ali bin Abi Thalib diangkat menjadi khalifah keempat, situasi dan suasana kota Madinah sangat mencekam, dikuasai oleh para pemberontak yang telah menodai tanah suci Madinah dengan melakukan pembunuhan secara keji terhadap khalifah ketiga, Utsman bin Affan . Ali bin Abi Thalib dalam pemerintahannya benar-benar menghadapi dilema besar yang sangat rumit, yaitu • Kaum pemberontak yang jumlahnya sangat banyak dan menguasai Madinah • Terbentuknya kubu penuntut penegakan hukum terhadap para pemberontak yang telah membunuh Utsman bin Affan, yang kemudian melahirkan perang saudara, perang Jahal dan Shiffin • Kaum Khawarij yang dahulunya adalah para pendukung dan pembela beliau kemudian berbalik memerangi beliau Namun dengan kearifan dan kejeniusan beliau dalam menyikapi berbagai situasi dan mengambil keputusan, beliau dapat mengakhiri pertumpahan darah itu melalui albitrasi tahkim, sekalipun umat islam pada saat itu masih belum Bersatu secara penuh. [] Referensi Kumpulan Khutbah/Drs. Hartono A. Jaiz/Darul Haq 2008 46Siapa sajakah yang wajib membayar zakat fitrah ? 47. Sebutkan 3 golongan yang berhak menerima zakat ! 48. Sebutkan 4 contoh keteladanan Nabi Muhammad SAW ! 49. Tulislah kebijakan yang diambil khalifah Usman bin affan agar Al Qur'an tidak hilang ! 50. Bagaimanakah kecerdasan yang dimiliki khalifah Ali bin Abi Thalib ? Selamat mengerjakan
home kecerdasan ali bin abi thalib Hikmah Sabtu, 18 Maret 2023 - 1948 WIB Tidak ada khalifah yang paling mencintai ukhuwwah, ketika orang berusaha menghancurkannya, seperti Ali ibn Abi Thalib. Baru saja dia memegang tampuk pemerintahan, beberapa orang tokoh sahabat melakukan pemberontakan. Hikmah Kamis, 17 Oktober 2019 - 1857 WIB Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu 599-661 adalah Khalifah keempat terakhir dari Khulafa Ar-Rasyidun yang berkuasa sekitar 4-5 tahun. Hikmah Minggu, 19 Desember 2021 - 0716 WIB Dalam politik Muawiyah adalah rival Ali bin Abi Thalib. Meski begitu, Muawiyah yang akhirnya menjadi pemenang tak bisa menahan air matanya ketika mendengar tentang kebaikan Ali bin Abi Thalib. Tausyiah Jum'at, 16 Desember 2022 - 1650 WIB Kebanyakan manusia menganggap rezeki itu selalu uang dan materi, padahal karunia Allah sangat luas. Ada 2 dua kategori rezeki menurut sahabat Ali bin Abi Thalib. Hikmah Kamis, 08 September 2022 - 1145 WIB Tatkala menusuk Khalifah Ali bin Abi Thalib dengan pedangnya Ibnu Muljam berseru Tidak ada hukum kecuali hukum Allah, bukan milikmu atau orang-orangmu wahai Ali. Hikmah Jum'at, 05 Maret 2021 - 1847 WIB Muawiyah berkata kepada Said Demi Allah, aku akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Ibnu Abbas yang kira-kira ia tidak akan mampu menjawabnya. Tips Minggu, 23 Oktober 2022 - 0844 WIB Rasulullah SAW telah mengajarkan sejumlah doa kepada Ali bin Abi Thalib. Doa tersebut kemudian diajarkan Ali kepada para sahabat yang lain. Berikut ini adalah 2 doa yang diajarkan Nabi Muhammad kepada menantunya itu. Hikmah Senin, 25 Januari 2021 - 0639 WIB Kekuatan anti Ali bin Abi Thalib mempunyai tujuan ganda menuntut balas atas kematian Utsman bin Affan dan menggulingkan Ali bin Abi Thalib dari kedudukannya sebagai Amirul Mukminin. Hikmah Selasa, 09 Agustus 2022 - 1614 WIB Sejarawan mengatakan bahwa pernikahan Ali bin Abi Thalib ra dengan Fatimah binti Rasulullah SAW ra terjadi pada bulan Muharram tahun ke-3 Hijriah. Hikmah Selasa, 10 November 2020 - 1308 WIB Ketika Rasulullah hendak mulai berbicara, menurut Ali, beliau didahului oleh Abu Lahab. Abu Lahab berkata kepada hadirin dengan sinis Kalian benar-benar sudah disihir oleh saudara kalian! Hikmah Minggu, 10 Oktober 2021 - 2014 WIB Belajarlah bagaimana bersikap tulus dari Ali sang singa Allah, bebas dari segala keburukan Dalam pertempuran, dia mengalahkan musuh kemudian menghunus pedangnya untuk melancarkan tebasan terakhir. Hikmah Sabtu, 07 November 2020 - 1159 WIB Menurut Al Bashri, nama Abu Turab ini di kemudian hari oleh orang-orang Bani Umayyah dijadikan bahan ejekan guna merendahkan martabat Khalifah Ali RA. Hikmah Rabu, 03 Maret 2021 - 0500 WIB Waktu Husein tiba di depannya, Ali bin Abu Thalib segera mengambil cambuk, tetapi Al Husein cepat-cepat berkata Demi hak pamanku, Jafar! Hikmah Sabtu, 13 Februari 2021 - 2031 WIB Menurut berbagai sumber riwayat, sejak terjadinya pembunuhan terhadap Muhammad bin Abu Bakar, Sitti Aisyah tidak mau lagi makan panggang daging sampai akhir hayatnya. Hikmah Senin, 22 Juni 2020 - 1745 WIB Salah satu keistimewaan Ali bin Abi Thalib adalah orang kedua memeluk Islam, setelah Sayyidah Khadijah istri Nabi Shallallahu alahi wa sallam. Selain keistimewaan itu, ada 5 karomah Sayyidina Ali. Hikmah Senin, 29 April 2019 - 1659 WIB Kisah ini merupakan kisah nyata yang dialami seorang tokoh ulama di Hadramaut Yaman bernama Habib Idrus bin Husien Al-Alaydarus yang diakui kewaliannya. Hikmah Kamis, 11 Februari 2021 - 1533 WIB Keesokan harinya Ali bin Abu Thalib berangkat ke Jaraah. Setibanya di sana ia berhenti menunggu sampai tengah hari. Ternyata hanya 100 orang saja yang datang hendak mengikuti. Hikmah Minggu, 07 Februari 2021 - 1822 WIB Politik tahkim itu benar-benar hanya tipu muslihat Muawiyah sehingga melahirkkan kelompok kontra tahkim dalam pasukan Ali bin Abu Thalib. Mereka menggugat, dan melemparkan segala kesalahan kepada Ali. Hikmah Senin, 09 November 2020 - 0800 WIB Pada saat krisis itu, Nabi Muhammad SAW telah berumah tangga dengan Siti Khadijah binti Khuwalid. Keluarga Nabi sangat berkecukupan. Siti Khadijah adalah saudagar kaya. Tausyiah Rabu, 21 April 2021 - 0335 WIB Pendeta yang bertanya itu berdiri lagi. Lalu berkata Hai Ali, jika yang kau katakan itu benar, coba sebutkan nama enam orang yang menjadi pembantu-pembantu raja itu!
Rd4MA.
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/830
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/218
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/571
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/108
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/87
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/101
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/857
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/161
  • bagaimanakah kecerdasan yang dimiliki khalifah ali bin abi thalib