AssalamualaikumPerkenalkan kami dari kelompok 4 👇1. Ahmad Syahroji (AHS) 6320200222. Juliansi (KPI) 6120200053. Luluk INDRIYANI (AHS) 6320200124. Muhammad
Ilustrasi kepemimpinan Ali bin Abi Thalib, sumber foto bin Abi Thalib merupakan salah satu khalifah Islam yang masuk dalam jajaran khulafaur rasyidin. Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah terakhir setelah wafatnya Rasulullah SAW. Bagi yang belum mengetahui khalifah Ali bin Abi Thalib, berikut sejarah kepemimimpinan khalifah Ali bin Abi Thalib yang Kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi ThalibDikutip dari buku Ali bin Abi Thalib Ra, Abdul Syukur al-Azizi, 2021 1 Ali bin Abi Thalib Ra merupakan salah satu keluarga dari Rasulullah SAW, yaitu putra dari Abi Thalib, paman Rasulullah SAW. Selain sebagai sahabat, Nabi Muhammad saw, juga menikahkan salah satu putri kesayangannya yaitu Fatimah az-Zahra Ra, kepada Ali bin Abi Thalib. Karena kondisi ekonomi orang tuanya yang pas-pasan, sejak kecil Ali bin Abi Thalib diasuh oleh Rasulullah SAW. Dari beliau, Ali bin Abi Thalib banyak meneladani sikap dan perilaku mulia nabi besar tersebut. Karena itu, setelah dewasa, Ali menjadi sosok yang pemberani, alim, zuhud, memiliki pengetahuan yang luas, serta bertakwa kepada Allah kepemimpinan Ali bin Abi Thalib, sumber foto masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib diwarisi pergolakan dan banyak cobaan. Ali bin Abi Thalib berusaha mengatasi permasalahan yang melanda umat pada waktu itu dengan menarik para amir yang sebelumnya diangkat oleh Utsman bin bin Abi Thalib juga mengambil alih tanah yang dihadiahkan Utsman bin Affan kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatannya kepada negara. Ali bin Abi Thalib juga mengembalikan sistem distribusi pajak tahunan di antara orang Islam yang pernah diterapkan para pendahulunya yaitu Umar bin beberapa pemberontakan yang harus dihadapi oleh khalifah Ali bin Abi Thalib pada masa pemerintahannya salah satunya adalah pemberontakan yang dilakukan oleh Talhah, Zubair, dan Aisyah. Mereka mengecam Ali yang tidak mau menghukum pembunuh Utsman bin Affan, dengan alasan menghindari perang. Ali bin Abi Thalib mengirim surat kepada Talhah dan Zubair agar keduanya mau berunding untuk menyelesaikan masalah ini dengan pada akhir kepemimpinan Ali bin Abi Thalib, umat Islam terpecah menjadi tiga yaitu golongan Muawiyah, golongan Syiah, dan golongan Al Khawarij. Meskipun banyak cobaan dan juga permasalahan dalam kepemimpinannya, khalifah Ali bin Abi Thalib tetap mencoba untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan jalan perdamaian. WWN
4Karakter Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib Sayyidina Alidikenal sebagai khalifah yang pemberani, cerdas, pandai berperang dan pandai menulis. Beliau juga seorang orator ulang. Ali bin Abi Thalib. Sebagai masa peralihan dari Kholifah Usman bin Affan ke Kholifah Ali bin Abi Thalib , kekacauan kembali terjadi.Ali bin Abi Thalib adalah salah satu tokoh yang terkenal dalam sejarah Islam. Beliau merupakan putra Abi Thalib, paman Nabi Muhammad SAW. Ali adalah sahabat sekaligus sepupu yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW karena memiliki akhlak yang mulia dan juga cerdas. Masa kecilnya dihabiskan di samping Rasulullah SAW sehingga membuatnya tumbuh menjadi manusia yang berbudi luhur, bahkan termasuk ke dalam salah satu tokoh yang dijanjikan masuk surga oleh Allah SWT. Ali bin Abi Thalib lahir di Mekkah pada tahun 602 Masehi. Ia hidup bersama Rasulullah SAW sejak berusia 6 tahun dan masuk Islam pada usia 10 tahun. Ali adalah seorang yang cerdas sehingga membuatnya dijuluki sebagai Babul Ilmi yang berarti pintu ilmu. Ia sering sekali dimintai pendapat atau saran mengenai suatu hal oleh para Khalifah. Setelah Khalifah ketiga, Utsman bin Affan wafat. Ali bin Abi Thalib meneruskan kepemimpinannya dan menjadi Khalifah keempat dalam sejarah Islam. Para sahabat Muhajirin dan Anshar secara sukarela membaiat Ali sebagai pemimpin, karena mereka memandang bahwa tidak ada orang lain yang lebih utama dan lebih berhak menjadi Khalifah selain Ali bin Abi Thalib. Mereka juga memandang bahwa Ali bin Abi Thalib adalah sahabat Nabi yang punya keluasan ilmu, paling pemberani, dan paling dicintai oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Untuk semakin mengenal sosok Ali bin Abi Thalib, berikut ini ada beberapa contoh kepribadiannya yang sangat patut diteladani oleh umat Muslim, khususnya para generasi muda saat ini. Kepribadian Ali bin Abi Thalib yang Patut Diteladani 1. Mencintai Ilmu Ali bin Abi Thalib tercatat sebagai salah satu orang paling awal yang masuk Islam dan dianggap juga sebagai ulamanya para sahabat senior. Beliau dikenal karena kesungguhannya dalam mempelajari ilmu agama dan senantiasa menghabiskan waktunya untuk selalu berada di sisi Nabi Muhammad SAW. Kepribadiannya yang sangat mencintai ilmu dan selalu berhati-hati dalam menjaga lisan ini sangat baik untuk dijadikan sebagai teladan, agar kita selalu menyadari betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan. 2. Zuhud Terhadap Dunia Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib adalah manusia yang tumbuh besar dalam lindungan dan bimbingan Nabi Muhammad SAW, sehingga membuatnya mampu merenungi setiap makna kehidupannya di dunia. Ali merupakan hamba yang taat, saleh, dan tidak mengharapkan kemewahan duniawi, bahkan kantor pusat pemerintahannya di wilayah Kufah pun dibangun dengan sangat sederhana. Alasannya adalah karena beliau tidak ingin tertipu dengan urusan keduniawian. 3. Dermawan Hidup dengan kesederhanaan tidak membuatnya jadi pribadi yang kikir, beliau bahkan dikenal sebagai sahabat yang pemurah, dermawan, dan gemar berinfak untuk meringankan beban orang yang kesusahan. Sikapnya ini sudah biasa ia lakukan sejak usia muda, karena ayahnya, Abu Thalib, juga dikenal sebagai orang yang sederhana dan sering membantu orang miskin. Seiring dengan kemenangan pasukan Muslim atas penaklukan Romawi dan Persia, kehidupan Ali bin Abi Thalib pun ikut membaik. Ia bisa memiliki beberapa kebun kurma yang digunakan untuk kepentingan keluarga dan juga umat Muslim. 4. Sosok yang Pemberani Ali bin Abi Thalib adalah salah satu tokoh Islam yang terkenal pemberani dan tidak kenal takut melawan para musuh. Dalam setiap peperangan yang diikutinya, Ali tidak pernah sekalipun kalah atau melarikan diri, beliau juga termasuk ke dalam 12 orang yang ikut melindungi Rasulullah SAW dari serangan orang Quraisy saat terjadinya Perang Uhud. Dalam Perang Khandaq dan Perang Khaibar, Ali juga berhasil memenangkan duel melawan para musuhnya yang dikenal sebagai salah satu tokoh terhebat dari suku Quraisy. 5. Dapat Dipercaya Sebagai seorang manusia dan pemimpin umat Islam, Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai seorang yang amanah dan bertanggung jawab. Ali pernah diminta untuk mengembalikan barang-barang milik orang Quraisy yang sebelumnya dititipkan kepada Rasulullah SAW saat hendak hijrah, dan semua barang-barang tersebut kembali pada pemiliknya tanpa kurang sedikitpun. Karena kepribadiannya yang amanah, Ali bin Abi Thalib sering dipercaya oleh Rasulullah SAW untuk menyampaikan pesan-pesan penting dan menyebarkannya kepada umat Muslim. Untuk lebih mengenal kisah hidup, kepribadian, dan perjuangan Ali bin Abi Thalib dalam memegang teguh panji keimanan, kamu bisa membaca biografinya dalam buku Biografi Lengkap Ali bin Abi Thalib yang ditulis oleh Abdul Syukur Al-Azizi. Ali bin Abi Thalib memang terkenal sebagai salah satu tokoh sentral dalam sejarah dakwah Islam. Beliau adalah kesatria Muslim terbaik dalam medan perang, sekaligus sebagai pembela dan pelindung terdepan bagi Nabi Muhammad SAW. Pernikahannya dengan Fatimah az-Zahra juga semakin mempererat nasab kekerabatannya dengan Rasulullah SAW. Buku ini akan mengupas tuntas kehidupan Ali bin Abi Thalib mulai dari kelahiran, perjuangan dalam membela kebenaran, kepemimpinannya, hingga wafatnya. Melalui kisah hidupnya yang luar biasa, para pembaca akan mendapatkan banyak sekali pelajaran yang berharga terutama dalam hal keimanan, keilmuan, dan dedikasi pada agama. Buku yang penuh inspirasi ini bisa kamu dapatkan di Selain itu, dalam menyambut bulan Ramadan, Gramedia Official Shop pada Shopee memberikan diskon hingga 90% untuk buku, Al-Qur'an, hingga sajadah dan tas pilihan. Shopee Diskon Buku Gramedia Ramadan Ada pula gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian dengan langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! promo diskon
BeritaKhalifah Ali bin Abi Thalib - Suatu hari khalifah Ali pergi ke pasar. Tiba-tiba ia bertemu seorang Nasrani yang menjual baju besi. Ia mengenali baju besi itu miliknya. Apa yang terjadi selanjutnya?
Ali bernama lengkap ali bin Abu Thalib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf. Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf. Beliau dilahirkan di Makkah pada hari Jum'at 13 Rajab tahun 570 M atau 32 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad Saw. Beliau tinggal bersama Nabi Muhammad Saw sejak kecil. Beliau diasuh sebagaimana anak sendiri karena kondisi ayahnya yang miskin. Beliau mendapat didikan langsung dari Nab Muhammad Saw sehingga menjadi seorang yang berbudi tinggi dan berjiwa luhur. Ali bin Abi Thalib masuk Islam saat berusia tujuh tahun. beliau adalah anak kecil yang pertama masuk Islam, sebagaimana Khadijah adalah wanita yang pertama masuk Islam, Zaid bin Haritsah adalah budak yang pertama masuk Islam, Abu Bakar ra adalah lelaki merdeka yang pertama masuk Islam. Sepeninggal Khalifah Usman bin Affan dalam kondisi yang masih kacau , kaum muslimin meminta Ali bin Abi Thalib untuk menjadi Khalifah Akan tetapi ada bebarapa tokoh yang menolak usulan tersebut. Khalifah Ali bin Abi Thalib melaksanakan langkah-langkah yang dapat dianggap sebagai prestasi yang telah dicapai . 1. Mengganti Pejabat yang Kurang Cakap. Khalifah Ali bin Abi Thalib menginginkan sebuah pemerintahan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, beliau kemudian mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja. Akan tetapi, pejabat-pejabat tersebut ternyata banyak yang berasal dari keluarga Khalifah Usman bin Affan Bani Umayah . Akibatnya, makin banyak kalangan Bani Umayyah yang tidak menyukai Khalifah Ali bin Abi Thalib. Adapun gubernur baru yang diangkat Khalifah Ali bin Abi Thalib antara lain a. Sahl bin Hanif sebagai gubernur Syiria b. Usman bin Hanif sebagai gubernur Basrah c. Qays bin Sa’ad sebagai gubernur Mesir d. Umrah bin Syihab sebagai gubernur Kufah e. Ubaidaillah bin Abbas sebagai gubernur Yaman 2. Membenahi Keuangan Negara Baitul Mal . Pada Masa Khalifah Utsman bin Affan, banyak kerabatnya yang diberi fasilitas negara. Khalifah Ali bin Abi Thalib memiliki tanggung jawab untuk membereskan permasalahan ftersebut. Beliau menyita harta para pejabat tersebut yang diperoleh secara tidak benar. Harta tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Kebijakan tersebut mendapat tantangan dan perlawanan dari matan penguasan dan kerabat Utsman bin Affan. Mereka mengasut para shahabat yang lain untuk menentang kebijakan Ali bin Abi Thalib. Dan melakukan perlawanan terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib. Akibatnya terjadi peperangan seperti perang Jamal dan perang Shiffin. 3. Memajukan Bidang Ilmu Bahasa. Pada saat Khalifah Ali bin Abi Thalib memegang pemerintahan , Wilayah Islam sudah mencapai India. Pada saat itu , penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan tanda baca, seperti kasrah, fathah, dhommah dan syaddah. hal itu menyebabkan banyaknya kesalahan bacaan teks Al-Qur'an dan Hadits di daerah-daerah yang jauh dari Jazirah Arab. Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al-Qur'an dan Hadits. Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad ad Duali untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu, yaitu ilmu yang mempelajarai tata bahasa Arab. Keberadaan ilmu nahwu diharapkan dapat membantu orang-orang non Arab dalam mempelajari sumber utama ajaran islam, yaitu Al-Qur'an dan Hadits. 4. Bidang Pembangunan. Khalifah Ali bin Abi Thalib membangun Kota Kuffah secara khusus. Pada awalnya kota Kufah disiapkan sebagai pusat pertahanan oleh Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Akan tetapi Kota Kufah kemudian berkembang menjadi pusat ilmu tafsir, ilmu hadits,ilmu nahwu dan ilmu pengetahuan lainya. Setelah mengamati prestasi keempat khalifah memiliki persamaan prestasi pada penyebaran daerah Islam. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain a. Islam mengajarkan semua sendi kehidupan, baik agama, sosial, politik, ekonomi, dan budaya. b. Kewajiban dakwah bagi pemeluknya merupakan pendorong utama bagi para shahabat untuk menyebarkan Islam c. Byzantium dan Persia mulai melemah membuat Islam bisa berkembang dengan cepat d. Kebebasan beragama bagi masyarakat di Byzantium membuka peluang untuk mengajarkan ajaran Islam e. Penyebaran Islam dilakukan secara simpatik dengan penuh kedamaian. Kekerasan diperlukan dalam kondisi yang tidak ada pilihan. f. Bangsa Arab lebih dekat dengan bangsa-bangsa jazirah g. Mesir, Syiria, dan Irak merupakan daerah kaya yang ingin membebaskan diri dari penjajahan Romawi dan persia. Sekaligus menjadi penyokong dana dalam menyebarkan Islam Baca Juga Prestasi Khalifah Abu Bakar Shiddiq 11-13 H / 632-634 M Prestasi Khalifah Umar bin Khattab 13-23 H / 634-644 M Prestasi Khalifah Utsman bin Affan 23-35 H / 644-656 M Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang prestasi Khalifah Khalifah Ali bin Abi Thalib semasa menjadi khalifah. Dari prestasi tersebut sangat besar sumbangsih Khalifah Khalifah Ali bin Abi Thalib untuk perkembagan agama Islam hingga saat ini kita rasakan. Sumber Buku SKI Kelas VII Kementerian Agama Republik Indonesia. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin. Dilansirdari Encyclopedia Britannica, siapakah nama asli dari ali bin abi thalib sebagai khalifah ar-rasyidin yang keempat haydar bin abi thalib. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Siapakah orang yang membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib dari golongan khawarij ketika terjadi perselisihan politikAli bin Abi Thalib dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Nabi Muhammad SAW. sekitar tahun 599 Masehi atau 600 Masehi perkiraan. Ali adalah khalifah keempat setelah Khalifah Utsman bin Affan, yang berkuasa pada tahun 656 sampai dengan 661. Beliau termasuk dalam golongan pemeluk islam pertama. Selain itu, beliau juga diakui akan keberanian dan kecerdasannya. Dalam salah satu riwayat Al-Usfuriyyah, menyebut bahwa ilmu pengetahuan sayyidina Ali sangat tidak diragukan lagi, bahkan Rasulullah SAW. Pernah bersabda; “Aku adalah kota ilmu, dan ali adalah pintunya”. Pada suatu hari, ketika kaum khawarij mendengar hadits “Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya”, mereka menjadi iri dan dengki kepada sayyidina Ali. Kemudian sepuluh orang dari pembesar kaum khawarij berkumpul. Mereka berkata “Kita akan bertanya kepada Ali tentang satu masalah pertanyaan, dan kita akan lihat bagaimana ia menjawabnya. Kemudian, jika ia menjawab satu pertanyaan dengan jawaban dan dalil yang berbeda-beda, maka kita akan mengetahui bahwa dia adalah orang Alim sebagaimana yang di sabdakan oleh Rasulullah SAW.” Orang pertama dari mereka menghampiri Ali dan bertanya “Wahai Ali, manakah yang lebih utama, ilmu atau harta?” Sayyidina Ali menjawab “Ilmu itu lebih utama daripad harta.” Orang pertama bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Ilmu adalah warisan para Nabi, sedangkan harta adalah warisan Qarun, Syaddat, Fir’aun dan lainnya.” Lalu orang pertama pergi dengan membawa jawaban tersebut. Kemudian datanglah orang yang ke dua dan bertanya seperti pertanyaan orang yang pertama. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta”. Orang ke dua bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Ilmu bisa menjagamu, sedangkan harta kamu yang menjaganya.” Kemudian orang kedua pergi dengan membawa jawaban tersebut. Setelah itu datanglah orang yang ke tiga dan bertanya seperti pertanyaan orang yang pertama dan ke dua. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang ke tiga bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Orang yang memiliki harta memiliki banyak lawan, sedangkan orang yang memiliki ilmu memiliki banyak kawan.” Lalu dia pergi dengan membawa jawaban tersebut. Kemudian datanglah orang ke empat dan bertanya seperti pertanyaan orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang ke empat bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Apabila harta itu diberikan kepada orang lain harta akan berkurang. Sedangkan ilmu, jika diberikan kepada orang lain ilmu akan bertambah.” Orang ke empat pun pergi. Datanglah orang yang ke lima dan bertanya seperti pertanyaan orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang ke lima bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Orang yang berharta akan dipanggil dengan panggilan Bakhil pelit dan tercela, sedangkan orang yang berilmu akan dipanggil dengan panggilan yang agung dan mulia.” Kemudian dia pergi dengan membawa jawaban tersebut. Kemudian datanglah orang yang ke enam dan bertanya seperti pertanyaan orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang ke enam bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Harta itu dijaga dari pencuri, sedangkan ilmu tidak di jaga dari pencuri.” Lantas dia pergi. Datanglah orang yang ke tujuh dan bertanya seperti pertanyaan orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang ke tujuh bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Orang yang mempunyai harta kelak akan dihisab di hari kiamat, sedangkan orang yang mempunyai Ilmu kelak akan diberi syafa’at di hari kiamat.” Lalu dia pergi. Datanglah orang ke delapan dan bertanya seperti pertanyaan orang-orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang ke delapan bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Harta akan usang sebab ditelan zaman, sedangkan ilmu tidak akan usang dan busuk.” Lalu dia pergi. Dan datanglah orang yang ke sembilan dan bertanya seperti pertanyaan orang-orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang ke sembilan bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Harta mengeraskan hati, sedangkan ilmu menyinari hati.” Kemudian dia pergi. Datanglah orang terakhir, yaitu orang ke sepuluh dan bertanya tentang hal yang sama seperti pertanyaan orang-orang sebelumnya. Sayyidina Ali menjawab “Ilmu lebih utama daripada harta.” Orang terakhir bertanya “Mana dalilnya?” Sayyidina Ali menjawab “Orang yang berharta akan memiliki sifat Rububiyyah, maksudnya ialah sifat ingin menguasai, menduduki jabatan yang tinggi, suka memaksa orang lain dan tak mau direndahkan. Sedangkan orang yang berilmu akan memiliki sifat Ubudiyyah, yaitu sifat selalu tunduk dan beribadah kepada Allah SWT. Sekiranya kalian semua bertanya kepadaku tentang hal ini, tentu aku akan menjawab dengan jawaban yang berbeda selama aku masih hidup.” Pada akhirnya sepuluh orang itu datang dan semuanya menyerah. Hikmah yang dapat kita ambil dari kisah di atas adalah betapa berharganya ilmu, hingga 10 orang bertanya dengan 1 pertanyaan tentang “lebih baik mana ilmu dengan harta” Ali menjawab dengan dalil yang berbeda-beda. Bahkan orang yang banyak ilmu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. sebagaimana di dalam penggalan ayat 11 yang artinya “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Orang berilmu akan Allah tinggikan derajatnya di dunia dan surga nanti. Di dunia, orang berilmu akan selalu dihargai di manapun dan kapanpun. Berbeda dengan orang yang banyak harta tidak berilmu, ia dihargai ketika kaya. Namun ketika ia miskin, ia tidak akan lagi dihargai. Semoga kita termasuk golongan orang-orang berilmu. [ Continue Reading Source49 Tulislah kebijakan yang diambil khalifah Usman bin affan agar Al Qur'an tidak hilang ! 50. Bagaimanakah kecerdasan yang dimiliki khalifah Ali bin Abi Thalib ? Kisi-kisi dapa anda download pada link ini KUNCI JAWABAN PAS PAI KELAS 6 SEMESTER 1 PILIHAN GANNDA 1.B 2.D 3.C 4.B 5.A 6.B 7.C 8.D 9.A 10.A 11.C 12.C 13.B 14.C 15.A 16.D 17.C 18.A
loading...Sosok Khalifah keempat Ali Bin Abi Thalib dikenal sebagai sahabat Nabi paling faqih dalam penguasaan ilmu agama sehingga dijuluki pintu gerbangnya ilmu. Foto/Ist Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu 599-661 M adalah sahabat Nabi yang menjadi Khalifah keempat dari Khulafa' Ar-Rasyidun. Beliau dikenal sebagai orang paling faqih berkat penguasaan ilmu yang didapatnya langsung dari Rasulullah shallalalhu 'alaihi wa satu riwayat disebutkan, Rasulullah memberi julukan Ali bin Abi Thalib sebagai pintu gerbang ilmu "Aku adalah kota ilmu, sedangkan Ali bin Abi Thalib adalah pintunya."Baca Juga Biografi Ali bin Abi Thalib, Khalifah Bergelar Karramallahu WajhahSayyidina Ali adalah sepupu Nabi Muhammad yang kemudian menjadi menantu beliau setelah menikahi Fathimah Az-Zahra radhiyallahu 'anha. Kalamnya penuh lautan ilmu, kebijaksanaannya bertabur dikenal cerdas karena menguasai banyak ilmu secara mendalam. Nasehat dan fatwanya selalu didengar para sahabat dan khalifah sebelumnya. Beliau kerap menjadi tempat bertanya para sahabat baik tentang kalam Allah Al-Qur'an maupun ilmu fiqih. Dikisahkan ketika beliau menjabat Amirul Mukminin, seorang laki-laki bertanya kepadanya tentang empat masalah. Jawaban Sayyidina Ali benar-benar luar biasa. Selain mengandung nasihat berharga, jawaban beliau sarat motivasi bagi kita untuk menjalani kehidupan lebih baik. Berikut empat pertanyaan yang dilontarkan kepada beliau جاء رجل إلى أمير المؤمنين علي بن أبي طالب ، فقال سأسألك عن أربع مسائيلSeorang laki-laki datang kepada Amirul Mukminin Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan berkata, aku ingin bertanya kepadamu tentang 4 masalah ١. ما هو الواجب و الأوجب . . ؟ 1. Perkara apa yang wajib dan yang lebih wajib? ٢. ما هو القرب و الأقرب . . ؟ 2. Perkara apa yang dekat dan yang lebih dekat? ٣. ما هو العجيب و الأعجب ؟3. Perkara apa yang mengherankan dan yang lebih mengherankan ? هو الصعب و الأصعب . . ؟ 4. Perkara apa yang sulit dan yang lebih sulit? Maka Sayyidina Ali bin Abi Thalib menjawab١. الواجب طاعة الله ، و الأوجب ترك الذنوب1. Perkara yang wajib adalah ta'at kepada Allah dan yang lebih wajib meninggalkan القريب هو يوم القيامة و الأقرب هو الموت2. Perkara yang dekat adalah hari Kiamat dan yang lebih dekat lagi adalah العجيب هو الدنيا و الأعجب حب الدنيا 3. Perkara yang mengherankan adalah dunia dan yang lebih mengherankan lagi adalah cinta kepada الصعب هو القبر و الأصعب منه الذهاب بلا زاد4. Perkara yang sulit adalah kuburan dan yang lebih sulit lagi adalah masuk ke dalam kubur tanpa membawa jawaban Sayyidina Ali yang mengandung hikmah. Meski menjawab dengan singkat, kandungan pesannya bertabur mutiara. Semoga pesan beliau dapat mengobati hati dan memotivasi kita untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah. Wallahu A'lam Baca Juga rhs