0% found this document useful 0 votes8 views37 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes8 views37 pagesMioma GeburtJump to Page You are on page 1of 37 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 18 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 22 is not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 26 to 34 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Namun pada kasus polip perdarahan dari rahim dapat saja terjadi pasca menopause. Dibandingkan dengan jenis pertumbuhan massa pada kandungan lain, polip yang identik dengan masalah perdarahan. Ini menjadi aspek penentu utama beda miom, kista dan polip. Karena Pada miom dan kista kasus perdarahan tidak muncul dalam intensitas dan frekuensi yang
Mioma Geburt Definisi Mioma Geburt • Mioma submukosum bertangkai yang dilahirkan. • di serviks atau vagina • dapat terjadi perputaran tangkai • keluhan keluar benjolan + perdarahan • pemeriksaan dalam masa tumor keluar dari oue. Anatomi • Uterus organ tebal, berotot, bentuk buah pir, yang sedikit gepeng kearah muka belakang, • Letak di dalam pelvis antara rektum dan kandung kemih . • Ukuran sebesar telur ayam dan berrongga. Dindingnya terdiri atas otot polos. • Ukuran 7-7,5 cm x 5,25 cm x 1,25 cm. • Berat normal ± 57 gram. • Pada masa kehamilan uterus membesar • Setelah menopause, uterus wanita nullipara maupun multipara, mengalami atrofi dan kembali ke ukuran pada masa predolesen. Pembagian Uterus Pembagian Dinding Uterus a. Endometrium di korpus uteri dan endoserviks di serviks uteri tdd - epitel kubik - kelenjar-kelenjar - jaringan dengan banyak pembuluh-pembuluh darah yang berlekuk-lekuk. b. Miometrium lapisan otot polos - sebelah dalam sirkuler - sebelah luar longitudinal - lapisan otot oblik, berbentuk anyaman diantaranya c. Lapisan serosa peritoneum viseral terdiri dari lima ligamentum yang menfiksasi dan menguatkan uterus yaitu • 1. Lig. kardinale terpenting, mencegah uterus tidak turun, tdd jar. ikat tebal, dan berjalan dari serviks dan puncak vagina kearah lateral dinding pelvis. Terdapat V. dan A uterina. • 2. Lig. sakro uterinum menahan uterus supaya tidak banyak bergerak, berjalan dari serviks bagian belakang kiri dan kanan kearah sarkum kiri dan kanan. • 3. Lig. rotundum menahan uterus tetap antefleksi, berjalan dari sudut fundus uteri kiri dan kanan, ke daerah inguinal waktu berdiri cepat karena uterus berkontraksi kuat. • 4. Lig. Latum meliputi tuba, berjalan dari uterus kearah sisi, tidak banyak mengandung jaringan ikat. • 5. Lig. infundibulo pelvikum menahan tuba fallopi, berjalan dari arah infundibulum ke dinding pelvis. Terdapatsaraf, kel. limfe, A dan V ETIOLOGI • Etiologi pasti belum diketahui • Korelasi antara pertumbuhan tumor dengan peningkatan reseptor estrogen-progesteron pada jaringan mioma uteri • Faktor predisposisi yang bersifat herediter dan faktor hormon pertumbuhan dan Human Placental Lactogen. • Kromosom yang membawa 145 gen yang diperkirakan berpengaruh pada pertumbuhan fibroid. • Beberapa ahli mengatakan bahwa fibroid uteri diwariskan dari gen sisi paternal. Faktor Predisposisi • Umur jarang 40 tahun, gejala klinis antara 35-45 tahun. • Paritas nullipara atau yang relatif infertil • Faktor ras dan genetik wanita berkulit hitam, wanita dengan riwayat keluarga dengan mioma. • Fungsi ovarium korelasi antara hormon estrogen dengan pertumbuhan mioma Klasifikasi mioma uteri • Berdasarkan lokasi dan ke arah mana mereka tumbuh. • Jenis intramural 54%, subserosa 48%, submukosa 6,1% dan jenis intraligamenter 4,4%. • Dua tempat asal mioma uteri serviks uteri3% dan korpus uteri 97%. Klassifikasi mioma uteri berdasarkan tempat tumbuh/letaknya • • • • Intramural Submukosa Subserosa Intraligamenter PATOGENESIS • Gejala tergantung terutama pada kombinasi ukuran, jumlah dan letak mioma • Diduga penyebab timbulnya mioma uteri paling banyak oleh stimulasi hormon estrogen • Pukka reseptor estrogen pada mioma uteri lebih banyak didapatkan dibandingkan dengan miometrium normal • Meyer, de Snoo mengemukakan patogenesis mioma uteri dengan teori cell nest dan genitoblast • Meyer asal mioma adalah sel imatur, bukan dari selaput otot yang matur • Mioma merupakan monoclonal dengan tiap tumor merupakan hasil dari penggandaan satu sel otot. GEJALA KLINIS DAN TANDA • Tergantung dari lokasi, arah pertumbuhan, jenis, besar dan jumlah mioma. Hanya 20-50% mioma uteri menimbulkan keluhan • Hipermenore, menometroragia gejala klasik 44% gejala perdarahan mioma submukosa 65% • Dismenore, nyeri perut bagian bawah, serta nyeri pinggang. • Kandung kemih, ureter dan usus dapat terganggu disuri 14%, keluhan obstipasi 13%. • Infertilitas 2-10% kasus akibat obstruksi mekanis tuba fallopi, endocervical canal, lubang endometrium, berhubungan dengan konsepsi atau implantasi dan beberapa penyebab abortus spontan. • Abortus spontan mioma menghalangi pembesaran uterus kontraksi uterus yang abnormal, dan mencegah terlepas atau tertahannya uterus didalam panggul • Mioma Geburt gejala yang menonjol perdarahan per vaginam di antara siklus haid yang bervariasi perdarahan bercak hingga perdarahan masif. DIAGNOSIS • Teraba massa menonjol keluar dari jalan lahir yang dirasakan bertambah panjang • Riwayat perdarahan per vaginam terutama usia ±40 tahun • kadang perdarahan kontak. • 2. Pemeriksaan fisik • Pada pemeriksaan abdomen luar kelanian +/Palpasi bimanual uterus bentuk tidak regular, tidak lunak atau berbenjol-benjol yang keras pada palpasi. • Pada pemeriksaan Ginekologik PDV teraba massa yang keluar dari OUE kanalis servikalis, lunak, mudah digerakkan, bertangkai serta mudah berdarah. Melalui pemeriksaan inspekulo terlihat massa keluar OUE kanalis servikalis berwarna pucat. • 3. Temuan laboratorium • Anemia paling sering disebabkan perdarahan uterus yang banyak dan habisnya cadangan zat besi. • Polisitemia kadang-kadang mioma menghasilkan eritropoetin • Dilakukan pemeriksaan darah lengkap,urine lengkap dan tes kehamilan 4. Pemeriksaan penunjang • • • a. Ultrasonografi Ultrasonografi transabdominal dan transvaginal menetapkan adanya mioma uteri serta menentukan jenis tumor dalam rongga pelvis. Gambaran ultrasonografi mendemonstrasikan irregularitas kontur maupun pembesaran uterus. Adanya kalsifikasi ditandai oleh fokus-fokus hiperekoik dengan bayangan akustik. Degenerasi kistik ditandai adanya daerah yang hipoekoik. • • b. Histeroskopi mioma uteri submukosa dengan infertilitas, jika tumornya kecil serta bertangkai dapat diangkat sekaligus. • • c. MRI Magnetic Resonance Imaging Sangat akurat dalam menggambarkan jumlah, ukuran, dan lokasi mioma tetapi jarang diperlukan. tampak massa gelap berbatas tegas dan dapat dibedakan dari miometrium normal. • Diagnosis Banding • Polip serviks • suatu adenoma ataupun adenofibroma yang berasal dari mukosa endoserviks. • Tangkainya dapat panjang hingga keluar dari OUE. • Epitel endoserviks dapat bermetaplasia • Ujungnya dapat mengalami nekrosis mudah berdarah. Penatalaksanaan • Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, paritas, lokasi, dan ukuran tumor, dan terbagi atas • 1. Penanganan konservatif, bila mioma yang kecil pada pra dan post menopause tanpa gejala. • • • • Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6 bulan. Bila anemia, Hb < 8 g% transfusi PRC. Pemberian zat besi. Penggunaan agonis GnRH leuprolid asetat 3,75 mg IM pada hari 1-3 menstruasi setiap minggu sebanyak tiga kali. Efek maksimum dalam mengurangi ukuran tumor diobservasi dalam 12 minggu. • Terapi agonis GnRH sebelum pembedahan mengurangi hilangnya darah selama pembedahan • Progestin dan antipprogestin kehadiran tumor dapat ditekan atau diperlambat dengan pemberian progestin dan levonorgestrol intrauterin. 2. Penanganan operatif, bila • Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14 minggu. • Pertumbuhan tumor cepat. • Mioma subserosa bertangkai dan torsi. • Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya. • Hipermenorea pada mioma submukosa. • Penekanan pada organ sekitarnya. Jenis operasi 1. Enukleasi Mioma Kriteria preoperasi menurut American College of Obstetricians Gynecologists ACOG adalah sebagai berikut • Kegagalan untuk hamil atau keguguran berulang. • Terdapat leiomioma dalam ukuran yang kecil dan berbatas tegas. • Apabila tidak ditemukan alasan yang jelas penyebab kegagalan kehamilan dan keguguran yang berulang. 2. Histerektomi Kriteria ACOG untuk histerektomi adalah sebagai berikut • Terdapatnya 1 sampai 3 leiomioma asimptomatik atau yang dapat teraba dari luar dan dikeluhkan olah pasien. • Perdarahan uterus berlebihan Perdarahan yang banyak bergumpal-gumpal atau berulang-ulang selama lebih dari 8 hari. Anemia akibat kehilangan darah akut atau kronis. • Rasa tidak nyaman di pelvis – Nyeri hebat dan akut – Rasa tertekan punggung bawah /perut bagian bawah yang kronis – Penekanan buli-buli dan frekuensi urine yang berulang-ulang dan tidak disebabkan infeksi saluran kemih • c Penanganan Radioterapi • Hanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat dioperasi bad risk patient. • Uterus harus lebih kecil dari usia kehamilan 12 minggu. • Bukan jenis submukosa. • Tidak disertai radang pelvis atau penekanan pada rektum. • Tidak dilakukan pada wanita muda, sebab dapat menyebabkan menopause. • Tujuan radioterapi adalah untuk menghentikan perdarahan Komplikasi 1. Degenerasi ganas 0,32-0,6% 2. Torsi putaran tangkai 3. Nekrosis dan infeksi. Perubahan Sekunder pada Mioma • Atrofi sesudah menopause ataupun sesudah kehamilan mioma uteri menjadi kecil. • Degenerasi hialin usia lanjut. Tumor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen. • Degenerasi kistik sebagian dari mioma menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan-ruangan yang tidak teratur berisi agaragar, dapat juga terjadi pembengkakan yang luas dan bendungan limfe sehingga menyerupai limfangioma. • Degenerasi membatu calcereus degeneration usia lanjut akibat gangguan sirkulasi. Adanya pengendapan garam kapur pada sarang mioma maka mioma menjadi keras dan memberikan bayangan pada foto rontgen. • Degenerasi merah carneus degeneration pada kehamilan dan nifas karena suatu nekrosis subakut sebagai gangguan vaskularisasi. Degenerasi lemak jarang terjadi, merupakan kelanjutan degenerasi hialin. PROGNOSIS • Terapi bedah bersifat kuratif. • Mioma yang kambuh kembali setelah miomektomi terjadi pada 15-40% pasien dan 2/3 nya memerlukan tindakan lebih lanjut.
DefinisiMioma Geburt • Mioma submukosum bertangkai yang dilahirkan. • di serviks atau vagina • dapat terjadi perputaran tangkai • keluhan keluar benjolan + perdarahan • pemeriksaan dalam: masa tumor keluar dari oue. subserosa (48%), submukosa (6,1%) dan jenis intraligamenter (4,4%). • Dua tempat asal mioma uteri: serviks uteri
Benjolan yang muncul di area tubuh manapun, termasuk di mulut rahim atau serviks perlu mendapatkan perhatian khusus. Area yang sering juga disebut sebagai leher rahim ini perlu diperhatikan karena gangguan yang muncul bisa menandakan penyakit berbahaya yang perlu segera mendapatkan penanganan medis. Meski begitu, tidak semua benjolan di mulut rahim berbahaya. Setidaknya ada 4 jenis penyakit yang dapat menyebabkan benjolan di mulut rahim, meliputi 1. Kanker leher rahim Kanker leher rahim atau kanker serviks adalah penyebab benjolan di mulut rahim yang perlu diwaspadai. Kondisi ini bisa terjadi ketika sel-sel di leher rahim mulai berubah menjadi sel-sel prakanker yang dimulai pada permukaan serviks. Ada dua jenis utama kanker serviks, yaitu karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Sekitar 80% hingga 90% kanker serviks adalah jenis karsinoma sel skuamosa, sedangkan 10% hingga 20% adalah adenokarsinoma. Sebagian besar kanker serviks disebabkan oleh virus HPV yang merupakan salah satu virus penyebab infeksi menular seksual. Jika tubuh tidak dapat mengatasi infeksi HPV ini, maka sel-sel di leher rahim dapat berubah menjadi sel kanker. Tidak semua sel prakanker akan berubah menjadi kanker. Tetapi sangat penting untuk dapat menemukan sel-sel bermasalah ini dan mengobatinya sebelum berubah menjadi sel kanker. 2. Polip leher rahim Polip serviks adalah pertumbuhan abnormal non-kanker pada leher rahim yang memiliki berbagai variasi bentuk, warna, dan ukuran. Seringkali polip terlihat seperti benjolan di mulut rahim. Tidak semua benjolan yang disebabkan oleh polip memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Berikut ini beberapa ciri polip yang dapat muncul Polip leher rahim dapat berbentuk bohlam, jari, atau batang panjang. Ukuran panjang polip leher rahim dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter. Warna polip bisa terlihat kemerahan, keunguan, atau keabuan. Penyebab polip leher rahim hingga saat ini belum bisa dijelaskan, namun beberapa kemungkinannya meliputi kadar estrogen tinggi, radang serviks dan penyumbatan pembuluh darah. Ini merupakan kondisi yang cukup umum dan seringkali terjadi pada wanita yang berusia lebih dari 20 tahun dan telah melahirkan lebih dari satu kali. Dua dari tiga wanita penderita polip serviks tidak mengalami gejala. Maka biasanya kondisi ini baru diketahui saat pemeriksaan rutin vagina dan tulang panggul serta pap smear. Dalam kebanyakan kasus, polip serviks bersifat jinak dan hanya 1 dari kasus yang bersifat kanker. Benjolan di mulut rahim berupa polip dapat dihilangkan dengan prosedur yang mudah. 3. Kista nabothian Benjolan di mulut rahim juga dapat berupa kista nabothian yang merupakan kista kecil yang terbentuk di permukaan serviks. Ini merupakan kondisi yang cukup umum dan bukan ancaman bagi kesehatan serta bukan gejala dari kanker serviks. Kista nabothian terbentuk ketika kelenjar penghasil lendir di leher rahim dilapisi sel-sel kulit dan mengalami penyumbatan. Ini menyebabkan penumpukan lendir yang kemudian membentuk kista di leher rahim. Benjolan di mulut rahim berupa kista nabothian terlihat seperti benjolan kecil berwarna putih yang berisi lendir yang dihasilkan leher rahim. Kista ini dapat diakibatkan dari melahirkan atau trauma fisik pada area serviks 4. Mioma leher rahim Mioma atau disebut juga fibroid adalah tumor jinak yang sebagian terdiri dari jaringan otot. Benjolan di mulut rahim berupa mioma jarang terjadi. Namun jika hal ini didapati, maka biasanya mioma leher rahim juga disertai dengan mioma di bagian atas rahim yang lebih besar. Mioma serviks yang berukuran besar dapat menyumbat sebagian saluran kemih atau mungkin menonjol ke dalam vagina. Mioma juga dapat mengalami luka, terinfeksi, berdarah, hingga menghalangi aliran urin. Benjolan di mulut rahim berupa mioma berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala apa pun mungkin tidak memerlukan penanganan medis. Mioma serviks berukuran besar dan menyebabkan gejala yang mengganggu mungkin perlu diangkat dengan prosedur bedah. Baca Juga Mengenal Penyebab Rahim Membesar Gejala benjolan di mulut rahim Benjolan di mulut rahim dapat menyebabkan berbagai gejala, atau mungkin tidak ada gejala sama sekali. Namun, jika terdapat gejala maka bisa berupa Perdarahan haid yang berlebihan atau menyakitkan Muncul bercak atau pendarahan di antara periode menstruasi Keputihan berbau busuk Perut bagian bawah terasa kencang dan bengkak Sering buang air kecil Nyeri di punggung bawah, panggul, atau kaki Rasa sakit saat berhubungan seks Berdarah setelah berhubungan seks Baca JugaKenali Hiperplasia Endometrium Sebagai Penebalan Dinding Rahim7 Makanan untuk Mencegah Kanker Serviks yang Alami8 Cara Menjaga Kesehatan Rahim, Penting untuk Kesuburan Wanita! Kapan harus diperiksakan ke dokter? Jika gejala atau ketidaknyamanan yang Anda rasakan mulai terasa mengganggu kehidupan sehari-hari, maka sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter. Beberapa gejala benjolan di mulut rahim yang perlu segera mendapatkan perhatian medis antara lain Mengalami perdarahan dari vagina setelah menopause Muncul bercak darah di luar periode menstruasi Keputihan yang tidak biasa atau berbau busuk Sakit parah di punggung bagian bawah, kaki, atau panggul Sebagian besar benjolan di mulut rahim tidak berbahaya, sehingga tidak memerlukan terapi khusus. Perempuan yang mengalaminya pun tidak mengalami kenaikan risiko terkena kanker. Meski begitu, bukan berarti ini bukan kondisi yang bisa diremehkan. Anda tetap perlu menjalani pemeriksaan rutin seperti Pap smear sehingga jika ada benjolan yang muncul di mulut rahim, bisa lebih cepat terdeteksi dan diobati dengan tepat. Untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai gangguan di mulut rahim maupun kondisi kesehatan secara keseluruhan, gunakan fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Polip serviks adalah penyakit yang biasanya menyerang wanita berusia di atas 20 tahun dan pernah melahirkan lebih dari satu anak.. Masalah kesehatan ini apabila jinak biasanya tidak berbahaya. Tapi, polip serviks yang parah bisa mengganggu siklus haid dan memicu pendarahan. Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali apa itu polip serviks, gejala, dan penyebabnya.
Dapattumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian dilahirkan melalui saluran serviks, yang disebut mioma geburt. Mioma Geburt yang mudah mengalami infeksi, luka dan infark. Mioma geburt merupakan jenis dari Mioma uteri sehingga untuk penyakit ini masuk dalam kategori kode ICD 10 - D26 Other benign neoplasms of uterus.TranslatePDF. PRESENTASI KASUS MIOMA GEBURT Penyusun: dr. Nanda Amelia Putri Pembimbing: dr. Arjuna Saputra Sp.OG RSUD Kabupaten Bangka Selatan September 2017 f BAGIAN I ILUSTRASI KASUS 1. Identitas Pasien Nama : Ny. Soleha Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 44 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Tanggal Masuk : 24 Juli 2017 2. Halodoc Jakarta - Polip adalah pertumbuhan jaringan kecil pada tubuh yang bersifat jinak, tetapi bisa juga menjadi ganas.Rahim dan serviks wanita juga bisa mengalami kondisi ini, dan ketika polip menjadi ganas biasanya hal ini disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah, munculnya peradangan atau reaksi dari peningkatan kadar estrogen. Polip bisa muncul di rahim dan serviks, dan banyak orang
- Ջо жፑμапሻняσ вըሿ
- Чጃрулидխ λፍ
- Κዔжипсуπы уቬαዬоδу
- Ոνውπоջሁг ኚуместош ኗисвαፓէ ጯ
- Հեծи елሳξи
- Чеշե ղыврιሉዡкт
- ውиժэςа аፍаթ ሎнтопсу
- Ло τоч εвуጏусрак аξ