Menariknya Indonesia memiliki beragam alat musik tradisional yang unik dan tidak bisa ditemukan di negara lain. Melansir dari Kompas.com, hingga 2015 setidaknya tercatat ada 34 alat musik tradisional Indonesia. Alat musik tradisional ini tersebar di berbagai daerah dari Sabang hingga Merauke. Kini beberapa alat musik tradisional bahkan telah Alat musik sasando dan alat musik launnya. Foto dok. yang terkenal dengan kekayaan budayanya ini membuat Indonesia menjadi sebuah negara yang unik. Keunikan ini dapat kita ketahui dari banyaknya kebudayaan khas yang ada di tiap daerah di penjuru Indonesia. Salah satu kebudayaan tradisional yang cukup unik adalah alat musik sasando. Berikut ini adalah cara memainkan alat musik sasando lengkap dengan fakta menarik tentang sasando yang perlu Anda Memainkan Alat Musik Sasando dan Fakta menarik Tentang SasandoAlat musik tradisional merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki di Indonesia. Pasalnya, tiap daerah di penjuru Indonesia memiliki berbagai macam alat musik tradisional yang mencirikan daerah tersebut. Salah satu alat musik tradisional yang cukup terkenal di Indonesia adalah adalah alat musik yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur NTT. alat musik ini cukup unik karena memiliki cara bermain yang berbeda daripada alat musik pada umumnya. Meski sekilas Sasando memiliki kemiripan dengan alat musik petik lainnya, namun Sasando ini memiliki keunikan dan ciri khas memainkan alat musik sasando berbeda dari alat musik petik lainnya. Foto dok. ini seperti yang dipaparkan dalam buku berjudul Alat Musik Tradisional Nusantara yang disusun oleh Akhmalul Khuluq 201629 menyebutkan bahwa sasando sekilas memiliki bentuk yang mirip dengan alat musik petik lainnya, seperti gitar, biola dan kecapi. Namun sasando memilki bagian unik yakni bagian utamanya berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu dan di bagian tengah tabung diberi ganjalan melingkar dari atas hingga ke bawah buku berjudul Ayo Mengenal Indonesia Nusa Tenggara yang disusun oleh Taqiyya Putri NS 202048 juga disebutkan bahwa alat musik sasando merupakan siter dari bambu dengan alat resonansi dari daun lontar. Tentunya hal ini membuat sasando menjadi alat musik tradisional yang sasando ini membuat alat musik petik khas Pulau Rote memiliki cara bermain yang berbeda dan sedikit rumit dibandingkan alat musik petik pada umumnya. Cara memainkan alat musik sasando ini dapat dilakukan dengan memetiknya seperti dawai pada harpa akat tetapi sasando dimainkan menggunakan kedua tangan dengan arah berlawanan, tangan kanan berperan memainkan accord sedangkan tangan kiri bertugas sebagai pengatur melodi dan memainkan alat musik sasando dan juga fakta menarik tentang alat musik khas Pulau Rote ini dapat memperluas pengetahuan Anda tentang kesenian tradisional Indonesia yang perlu kita lestarikan hingga akhir hayat kita. DAP Sasandoadalah salah satu alat musik tradisional dari Pulau Rote Nusa Tenggara Timur NTTSasando ini merupakan alat musik berdawai tanpa mempunyai cord dan dimainkan dengan cara dipetik dengan menggunakan jariAlat musik satu ini hampir sama dengan alat musik tradisional seperti Kecapi atau Harpa namun memiliki bentuk dan suara yang sangat khas. Sasando adalah alat musik berdawai yang memiliki keunikan dalam bentuk dan suaranya. Alat musik heo adalah alat musik tradisional ntt yang termasuk dalam kategori alat musik gesek yaitu cara memainkannya dengan digesek menggunakan busur pada dawainya. Shdc1lv4ueqc M Suku sunda juga memiliki kesenian tradisional yang khas dan beragam selain itu suku sunda memiliki alat musik tradisional seperti rebab kecapi karinding angklung dan tentang alat musik tradisional ntt. Sasando adalah sebuah alat musik tradisional asal pulau timor ntt. Kurangnya media pembelajaran atau informasi tentang cara memainkan alat musik tradisional. Makalah alat musik tradisional bab 1. Salah satu hal yang menunjukan hal tersebut misalnya bisa kita lihat dengan adanya alat musik sasando yang begitu terkenal bahkan hingga ke mancanegara. Cara memainkannya dengan cara dipetik. Alat musik ini dibuat dari bambu dibunyikan dengan cara digoyangkan bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2 3 sampai 4 nada dalam setiap ukuran baik besar maupun kecil. Selain nusa tenggara timur juga dikenal dengan kesenian lokalnya yang berupa kain tenun tari tarian daerah seta alat musik tradisionalnya kali ini saya mencoba memberikan informasi tentang perihal kesenian lokal yang ada di ntt tetapi akan fokus pada alat musik tradisional dari nttnya saja. Heo sendiri terbuat dari kayu yang bagian tengahnya dibuat lubang sehingga membentuk ruang sebagai wadah resonansi sedangkan busur penggesek senar biasanya terbuat dari rambut kuda yang. Alat musik tradisional nusa tenggara timur atau yang biasa disingkat ntt adalah sebuah provinsi yang dikenal sangat kaya akan budaya dan tradisi unik. Alat musik tradisional dari nusa tenggara timur ntt ini menggambarkan tentang citarasa seni yang sangat tinggi dari masyarakat suku asli yang ada di provinsi ini seperti halnya suku sumba suku lamaholot suku atoni suku manggarai suku belu suku rote dan juga suku lio. Angklung adalah alat musik multitonal bernada ganda yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat sunda di pulau jawa bagian barat. Salah satu jenis kekayaan bangsa yang memiliki nilai seni tinggi. Asal tepat dari alat musik ini adalah dari sebuah pulau bernama pulau rote. 13 Alat Musik Tradisional Sumatera Selatan Tambah Pinter 1 Bab I Pendahuluan 1 1 Latar Belakang Bangsa Indonesia Pin Di Alat Musik Tradisional Indonesia Alat Musik Tradisional Provinsi Gorontalo Dtechnoindo Musik Musik Tradisional Budaya Alat Musik Ntt Doc Alat Musik Tradisional 34 Provinsi Indonesia Dan Gambar Bidenk Erz Academia Edu Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Timur Ntt Gps Wisata Indonesia Moko Alat Musik Tradisional Dari Pulau Alor Ntt Negeriku Indonesia 10 Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Timur Lengkap Gambar Dan Penjelasannya Seni Budayaku Pin Di Alat Musik Tradisional Indonesia 9 Jenis Alat Musik Tradisional Sumatera Barat Gambar Dan Penjelasan Berkenalan Dengan 13 Alat Musik Tradisional Maluku Dan Maluku Utara Tifa Alat Musik Tradisional Dari Maluku Dan Papua Negeriku Indonesia Sasando Alat Musik Tradisional Dari Rote Ndao Ntt Negeriku Indonesia Ulasan Lengkap Alat Musik Gambus Sejarah Ciri Khas Hingga Pembuatan Informasi Bsd City Alat Musik Tradisional Papua Lengkap Sejarahnya Alat Musik Tradisional Angklung Musik Tradisional Musik Alat 57 Alat Musik Tradisional Indonesia Beserta Asal Daerahnya Lengkap Mengenal 15 Alat Musik Tradisional Ntt Nusa Tenggara Timur Magis MuhammadThaufiq Makalah Musik Tradisional Daerah. Pengantin Rangakaian Upacara Adat Pengantin Betawi. ADAT JAWA â€" W4rso April 16th, 2018 - Fungsi musik ini sebagai lagu lagu instrumentalia musik iringan tari Fungsi musik sasando gong sebagai hiburan pengiring 'TradisiKita Indonesia 7 Alat musik tradisional dari Jambi April 28th, Indonesia terdiri dari banyak suku yang di setiap daerahnya menghasilkan produk kebudayaan yang beragam salah satunya adalah di bidang kesenian. Alat musik tradisional adalah salah satu budaya di bidang kesenian. Sebagai contoh, produk budaya di bidang kesenian adalah alat musik tradisional Sasando yang berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur NTT. Memiliki beragam keunikan, Sasando merepresentasikan ciri khas dari daerahnya yaitu NTT. Berikut Munus telah merangkum informasi-informasi terkait dengan Sasando. Sejarah singkat Sasando Sejarah singkat SasandoFungsi SasandoBentuk SasandoCara memainkan SasandoJenis SasandoSasando Masa Kini Kesimpulan Sebagai alat musik tradisional yang berkembang di daerah Pulau Rote, terdapat sejarah unik dibalik terciptanya Sasando yang dipercaya masyarakat setempat. Dapat dikategorikan sebagai cerita rakyat, asal mulanya berasal dari Sangguana, seorang pria yang terdampar di suatu pulau. Sangguana lalu jatuh cinta pada Putri raja setempat dan berkeinginan untuk menikahinya. Mendengar hal tersebut membuat Sang Raja marah dan tidak terima kalau Sangguana menikahi putrinya. Oleh karena itu, raja memberi persyaratan kepada Sangguana jika memang tetap bertekad untuk menikahi sang putri. Syarat tersebut adalah dengan menyuruhnya untuk membuat alat musik yang berbeda dari yang lainnya. Dalam prosesnya, Sangguana mendapat mimpi tentang sebuah alat musik yang memiliki bentuk indah dan suara merdu. Alat musik tersebutlah yang nantinya menyatukan takdir antara Sangguana dan Putri, yang kemudian diberi nama Sasando atau Sasandu. Arti kata Sasandu sendiri berasal dari bahasa Rote yang bermakna “bergetar atau berbunyi”. Instrumen musik ini diketahui sudah ada sejak abad ke-7. Artikel Terkait Fungsi Sasando Alat Musik Sasando, Foto Oleh Negerikuindonesia. com Memiliki suara yang bervariasi dan bisa dimainkan dengan berbagai genre yang bukan elektrik, seperti musik tradisional dan pop, Sasando memiliki beberapa fungsi dalam permainannya. Beberapa fungsi alat musik tradisional ini adalah untuk mengiringi nyanyian, syair, tarian tradisional, serta menghibur keluarga yang berduka. Seiring dengan perkembangan zaman, bukanlah tidak mungkin alat musik tradisional ini memiliki fungsi yang lebih luas dari pertama kali diciptakan. Bentuk Sasando Bagian utama berbentuk tabung panjang yg terbuat dr bambu khusus dan diletakkan secara vertikal. Pada bagian atas dan bawah tabung, terdapat tempat untuk mengatur kencangnya dawai guna menghasilkan suara dengan nada yang sesuai. Pada tengah bambu tersebut diberi senda, yaitu penyangga yang berfungsi untuk mengatur tangga nada dan menghasilkan nada yang berbeda tiap petikan dawainya. Baca juga Gamelan Jawa Alat Musik Tradisional Nusantara Pada bagian luar yang berbentuk seperti cekungan adalah wadah resonansi yang dikenal dengan nama Haik. Haik tersebut terbuat dari anyaman daun lontar dan memiliki fungsi untuk tempat terjadinya proses resonansi dari bunyi yang dihasilkan dawai tersebut. Selain itu, dengan bentuk cekung dan warna yang khas membuat alat musik tradisional Sasando ini menjadi lebih cantik. Cara memainkan Sasando Sasando, Foto Oleh Mld. com Berbeda dengan instrumen musik lainnya, sasando dimainkan menggunakan kedua tangan dengan arah yang berlawanan ketika memetiknya. Hal itu dikarenakan dawai pada Sasando mengelilingi tabung yang terbuat dari bambu itu sehingga memainkannya harus dari dua sisi. Tangan kanan bertugas untuk memainkan akord sedangkan tangan kiri sebagai melodi atau bass. Ketika memainkan Sasando, dibutuhkan harmonisasi perasaan dan teknik yang kuat untuk menghasilkan nada yang pas dan merdu. Selain itu, keterampilan jari juga diperhitungkan karena hal tersebut sangat mempengaruhi suara yang dihasilkan. Serta, keterampilan jari sangat berguna untuk permainan dengan tempo yang cepat. Jenis Sasando Berdasarkan perkembangannya, Sasando dibagi menjadi dua jenis. Yang pertama adalah Sasando tradisional yang dimainkan tanpa menggunakan alat elektronik seperti amplifier atau akustik. Yang kedua adalah Sasando modern yang dapat dimainkan dengan alat elektronik yang mana hal tersebut berkebalikan dengan Sasando tradisional. Biasanya jenis Sasando modern ini dimainkan di panggung besar atau pertunjukan modern lainnya. Sedangkan jenis Sasando berdasarkan suaranya dibagi menjadi empat. Sasando engkel yang memiliki 28 dawai adalah jenis yang pertama. Jenis yang kedua adalah sasando dobel yang cirinya memiliki 56 / 48 dawai sehingga memiliki lebih banyak variasi suara. Ketiga, sasando gong yang suaranya hampir sama dengan gong, serta yang terakhir adalah Sasando biola dimana suaranya hampir sama dengan biola. Berdasarkan jenis-jenis Sasando di atas, tentu dalam memainkannya terdapat sedikit perbedaan. Oleh karena itu, penggunaan setiap jenis harus sesuai dengan keahlian dari tiap pemain serta kebutuhan pertunjukan. Sasando Masa Kini Sasando masa kini atau juga dikenal sebagai Sasando modern telah melewati bermacam inovasi, mulai dari sistemnya yang beralih pada elektronik hingga pada bentuk tubuh yang telah dimodifikasi. Instrumen musik Sasando saat ini tidak hanya terbuat dr bambu khusus, tetapi berkembang menjadi alat music elektronik pada tahun 1960-an yang dicetuskan oleh pemain sasando bernama Edu Pah. Seperti yang telah Munus jelaskan sebelumnya bahwasanya Sasando modern sudah bisa memainkan berbagai macam jenis lagu melebihi Sasando tradisional seperti lagu barat, lagu cina, jawa, dll. Serta, jenis instrumen musik ini pun sudah mendunia dan telah tampil di panggung-panggung besar kelas dunia. Seperti yang dilakukan musisi berbakat Sasando asal NTT bernama Jackob Bullan menggelar konser tunggal di Paris yang diselenggarakan oleh KBRI Indonesia di sana dan berjalan sukses. Kesimpulan Instrumen musik tradisional Sasando ini merupakan salah satu produk budaya lokal yang harus kita banggakan. Dengan kualitas lokal, alat musik satu ini memiliki rasa internasional yang jika dimainkan oleh ahlinya dapat menggiurkan si pendengar. Serta, alat musik ini tidak kalah kualitasnya dengan alat musik seperti gitar, biola, dll. Sekiranya patutlah kita berbangga dengan produk kekayaan budaya Indonesia yang satu ini. Baca juga Alat Musik Kolintang Perjuangan Cinta Tong Ting Tang Alatmusik tradisional Sasando. Alat musik sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sasando memiliki bentuk yang sangat unik dan berbeda dari alat musik petik lainnya yakni berbentuk tabung panjang. Sasando sendiri terbuat dari bambu, kayu, paku penyangga, senar string, dan daun lontar. Cara memainkannya adalah menggunakan Alat musik sasando merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia yang cara memainkannya yaitu dengan dipetik, alat musik sasando berasal dari kebudayaan Rote, Nusa Tenggara masyarakat Rote menyebut sasando yaitu “Sasandu” yaitu alat yang berbunyi atau bergetar, dalam bahasa Kupang juga sering disebut dengan sasando,Baca Juga Alat Musik Ceng Ceng Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Harpa Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Gong Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Calung Pengertian, Sejarah dan JenisnyaAlat Musik Cello Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik FU Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Kolintang Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Bonang Pengertian, Sejarah dan JenisnyaAlat Musik Gamelan Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Ganda Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Gambus Pengertian, Sejarah dan Fungsinyaalat musik sasando dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari-jari tangan, menurut cerita yang ada instrumen ini telah digunakan oleh kalangan masyarakat Rote sejak abad alat musik dari Rote ini mampu menarik perhatian banyak orang, karena selain suaranya yang merdu, instrumen ini juga memiliki beberapa ciri khas yang unik, alat musik sasando yang terbuat dari bahan bambu yang merupakan bahan utama dari instrumen ini dan membentuk sebuah tabung panjang,kemudian di bagian tengahnya melingkar dari bawah sampai ke atas di pasang penyangga atau ganjalan sebagai tempat bertumpunya dawai atau senar-senar yang direntangkan mengelilingi tabung setiap petikan senar, senda ini akan mengeluarkan nada yang berbeda-beda, awalnya alat untuk menyetem senar terbuat dari bahan kayu, caranya yakni dengan memutarkan alat penyetem terdesebut,kemudian diketok untuk mengatur nada yang sesuai. Selanjutnya, tabung instrumen tersebut diletakkan dalam sebuah haik, haik sendiri merupakan sebuah anyaman dari daun lontar yang digunakan sebagai wadah dari instrumen ini, fungsi dari haik ini yaitu sebagai resonasi instrumen sasando Alat Musik SasandoMenurut dari cerita rakyat yang ada, sasando telah ada sejak Pulau Rote masih menjadi bagian kerajaan di wilayah tersebut, konon instrumen ini merupakan sebuah hadiah untuk diberikan kepada seorang putri raja yang menginginkan sebuah instrumen musik dengan suara yang yang terkenal pun yaitu kisah seorang pemuda bernama Sangguana sedang mendapatkan musibah saat ia sedang pergi melaut, Sangguana terdampat di sebuah Pulau Ndana, mengetahui ada seseorang tidak dikenal terdampar di wilayah mereka, penduduk setempat pun membawa Sangguana ke hadapan Sangguana berada di istana, ia menunjukan bakat seni luar biasa yang dimilikinya sehingga ia pun diizinkan untuk tetap tinggal oleh sang raja, semakin hari bakat seni yang dimiliki oleh Sangguana semakin berkembang, hal tersebut pun berhasil membuat hati sang putri raja terpikat dengan keahlian yang dimilikinya akhirnya Sangguana diminta oleh putri pada sebuah kesempatan untuk menciptakan sebuah instrumen musik yang belum pernah ada, dan belum pernah dimainkan juga oleh orang lain,tetapi Sangguana pun tidak keberatan dan menyanggupi permintaan sang putri raja tersebut, kemudian pada suatu malam Sangguana bermimipi menciptakan sebuah instrumen yang memiliki bentuk sangat indah dan saat dimainkan, alat tersebut dapat menghasilkan suara yang amat sebuah mimpi tentang instrumen tersebut, ia mendapatkan sebuah inspirasi, dan kemudian membuat instrumen sesuai dengan mimpinya, sebuah instrumen musik terbuat dari bilahan bambu dan daun lontar yang belum pernah ada sebelumnya pun berhasil diciptakan instrumen musik hasil ciptaan Sangguana terebut diberi nama “Sandu”, kemudian Sangguana memainkan instrumen tersebut di hadapan sang putri dengan memainkan sebuah lagu yang berjudul “Dari Sandu”, sang putri pun terlihat sangat menikmati lagu yang dimainkan oleh akhirnya instrumen musik ciptaannya tersebut diberikan kepada sang putri raja sebagai bentuk hadaih, kemudian putri memberi nama instrumen tersebut dengan nama “Depo Hitu” yang artinya yaitu “dalam sekali petikan, tujuh dawai dapat bergetar sekaligus”.Jenis-Jenis Alat Musik SasandoPemilihan ataupun penggunaan jenis atau tipe sasando dalam sebuah pertunjukan bergantung pada kebutuhan, maka seseorang pemain sasando diharuskan untuk menguasai kesemua jenis sasando yang sasando banyak bervariasi, hingga hampir terdapat semua jenis musik dapat dimainkan dengan sasando seperti musik pop, tradisional, slow rock, bahkan jenis sasando dapat dibedakan berdasarkan dari jenis tradisional dan jenis modern, yakni sebagai Tradisional1. Sasando EngkelSasando jenis ini memiliki senar atau dawai sebanyak 28 Sasando DobelSasando jenis ini memiliki senar atau dawai sebanyak 56 sampai 84 Sasando BiolaSasando jenis ini memiliki senar atau dawai sebanyak 30 nada, yang kemudian berkembang menjadi 32 dan 36 dawai. Sasando biola ini merupakan sasando yang secara umum dapat kita jumpai, sasando jenis ini memiliki suara yang terdengar mirip seperti jenis ini merupakan sasando yang telah berkembang dengan nada diatonis, sekilas bentuknya sama seperti sasando gong hanya saja diameter bambunya lebih besar, jenis ini diperkirakan mulai berkembang pada abad Sasando GongSasando jenis ini memiliki senar atau dawai sebanyak 7 dawai, yang kemudian berkembang menjadi 11 gong ini mampu menghasilkan suara seperti dengungan suara gong, jenis ini lebih dikenal di Pulau Rote, memiliki nada pentatonik, dan biasanya dimainkan dengan irama gong dan dinyanyikan dengan syair khas Pulau Modern1. Sasando ElektrikSampai sekarang ini, terdapat banyak sekali jenis atau varian dari instrumen sasando, seperti contohnya yaitu sasando elektrik yang terbuat dari bahan yang lebih kuat, tujuan dari pembuatan tersebut yaitu sebagai langkah untuk tetap dapat melestarikan instrumen tradisional sasando agar dapat berkembang lebih jauh amplifier pada sasando elektrik yang berfungsi untuk menyalurkan suara ke sound system, biasanya jenis ini digunakan dalam panggung-panggung besar, sedangkan sasando tradisional seperti diatas tadi dimainkan secara Alat Musik SasandoMenurut masyarakat sekitar, manfaat ataupun fungsi dari sasando adalah sebagai berikutSebagai pengiring Tari-tarian yang bertujuan untuk menghibur keluarga saat pengiring acara Hajatan pengiring pengisi suara Melodi dalam sebuah Sajian hiburan instrumen sasando dikenal sebagai instrumen yang menghasilkan melodi terindah di Pulau Memainkan Alat Musik SasandoCara memainkan instrumen ini adalah dengan memetik dawai atau senarnya menggunakan kedua jari tangan, umumnya tangan kanan digunakan untuk menghasilkan chord, sedangkan tangan kiri digunakan untuk menghasilkan nada-nada atau cara memainkan sasando tidaklah mudah karena perlu dibutuhkan harmonisasi perasaan dan teknik sehingga tercipta alunan nada yang merdu, dibutuhkan latihan yang tidak sebentar untuk dapat menguasai teknik memainkan instrumen ini dengan baik,keluwesan gerak jari-jari tangan saat memainkan dawai atau senar menjadi faktor utama kecepatan dan ketepatan nada yang dimainkan dengan kedua tangan yang berlawanan, hal tersebut membuat instrumen ini terbilang unik dan berbeda dan beda dibandingkan instrumen tradisional lainnya, senar atau dawai sasando harus dipetik dengan kedua tangan sama seperti alat musik sini sudahkah kalian memahami tentang alat musik Sasando? Demikianlah penjelasan mengenai alat musik Sasando beserta pengertian, sejarah, jenis, fungsi, dan cara memainkannya, semoga Referensi
LulusanInstitut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini sejak tahun 1990-an menulis sejumlah buku teori dasar musik tradisi NTT, seperti teori alat musik sasando, foy doa, ketadomara, knobe, feku, dan heo. Buku Teori Dasar Sasando yang disusun Teedens telah mendapat persetujuan Pemerintah Kota Kupang untuk menjadi bahan muatan lokal di sekolah
Alat Musik Sasando – Dalam kesenian musik, terdapat berbagai jenis alat musik, baik alat musik tradisional maupun alat musik modern. Salah satu alat musik tradisional yang datangnya dari Nusa Tenggara Timur, Indonesia berupa alat musik Sasando. Alat musik tradisional Sasando ini sangat populer di kancah budayawan nasional bahkan internasional. Hal ini didukung dengan sejarahnya yang unik, fungsinya yang cukup beragam, bentuk, jenis, dan cara memainkannya pun terbilang khas dan membutuhkan keterampilan. Nah, semua penjelasan mengenai alat musik Sasando akan kita simak bersama-sama pada artikel di bawah ini. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk scroll ke bawah dan simak penjelasannya sampai tuntas. Alat Musik Sasando Alat Musik Sasando Alat musik tradisional Nusa Tenggara Timur yang pertama diberi nama Sasando. Alat musik jenis ini tergolong ke dalam alat musik petik. Alat musik ini merupakan alat musik khas Nusa Tenggara Timur, tepatnya Pulau Rote. Dalam bahasa Rote, alat musik jenis ini dikenal dengan sebutan Sasandu. Sementara dalam bahasa Kupang dikenal sebagai alat musik Sasando. Alat musik jenis ini adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara memetik dengan jari-jemari tangan. Sesuai tradisi masyarakat NTT, Sasando kerap dimainkan untuk mengiringi lagu atau tarian tradisional. Sejak tahun 1960-an, melalui prakarsa Edu Pah, Sasando mengalami modifikasi dari alat musik tradisional menjadi alat musik elektrik. Edu Pah merupakan seorang pakar Sasando di Nusa Tenggara Timur. Sejarah Alat Musik Sasando Awal Penciptaan Sasando Alat musik Sasando mengalami perjalanan sejarah yang cukup unik. Perjalanan sejarah tersebut dapat dibagi menjadi 3 bagian kisah, yakni awal mula alat musik Sasando dengan versi pertama dan versi kedua, kemudian sejarah perkembangan Sasando Biola menjadi Sasando elektrik. Dimana semua kisah sejarah tersebut dapat disimak sebagai berikut Awal Mula Alat Musik Sasando Versi Pertama Terdapat dua versi cerita rakyat. Versi pertama menceritakan bahwa awal mula Sasando ditemukan oleh seorang anak muda yang bernama Sangguana. Ia terdampar di Pulau Ndana. Kemudian ia dibawa ke hadapan raja Takalar yang berdiam di istana Nusaklain. Kebiasaan dari istana tersebut adalah sering diadakan permainan kebak atau kebalai pada malam hari. Permainan ini berupa tarian massal muda-mudi yang dilakukan dengan cara bergandengan tangan membentuk sebuah lingkaran dengan seorang yang berperan sebagai mahamelo atau seorang pemimpin syair yang berada di tengah lingkaran muda-mudi tersebut. Dalam permainan ini Sangguana yang menjadi pusat perhatian karena ia mempunyai bakat seni, tanpa disadari putri raja jatuh hati kepada Sangguana. Kemudian Sangguana bertemu dengan putri raja, Sangguana diminta untuk menciptakan alat musik yang belum pernah ada sebelumnya. Apabila ia berhasil, maka ia berhak mempersunting putri raja. Kemudian, di suatu malam Sangguana bermimpi sedang memainkan satu alat musik yang indah bentuk dan suaranya. Dan ternyata, Sangguana berhasil menciptakan alat musik ini diberi nama Sandu yang memiliki makna yang berani bergetar. Kemudian, sang putri raja memberikan nama alat itu sesuai dengan bahasanya sya, yaitu hitu atau tujuh. Hal ini didasarkan pada jumlah dawai yang terdiri dari 7 dawai yang dapat dimainkan dengan lagu yang dimainkan dinamai depo hitu yang diartikan sebagai dimainkan ketujuh dawai bergetar. Karena dawai tersebut dibuat dari akar pohon beringin yang kemudian diganti dengan usus hewan yang telah dikeringkan. Awal Mula Alat Musik Sasando Versi Kedua Selain cerita versi pertama di atas, terdapat pula cerita versi kedua yang menceritakan tentang kisah dua orang sahabat yaitu Lunggi Lain dan Balok Sama Sina. Kedua sahabat ini kesehariannya bekerja sebagai gembala domba dan penyadap tuak. Suatu ketika mereka sedang membuat haik wadah penampung air tuak yang terbuat dari daun lontar di antara jari-jari dari daun lontar terdapat semacam benang bahasa rote fifik tanpa disengaja fifik atau benang itu dikencangkan kemudian dipetik menimbulkan bunyi yang berbeda, namun benang atau fifik ini mudah putus, dan muncullah ide untuk membuat alat musik Sasando. Dengan adanya kejadian ini mendorong Lunggi Lain dan Balok Sama Sina untuk mengembangkannya, mereka ingin dengan adanya alat musik yang dapat menirukan nada-nada yang ada pada gong. Akhirnya mereka berhasil menciptakan bunyi-bunyian atau nada-nada yang ada pada gong dengan mencukil tulang-tulang dari lembaran daun lontar yang diganjal dengan batang kayu. Kemudian mereka mengalami kelemahan karena nada-nada yang dihasilkan selalu berubah-ubah dan suaranya terdengar sangat kecil. Sehingga lembaran daun lontar diganti dengan bambu yaitu dengan cara mencungkil kulit bambu sebanyak jumlah nada yang ada pada gong yang kemudian diganjal dengan batangan kayu. Ide ini terus berlanjut, kemudian dawai-dawainya diganti dari serat pelepah daun lontar dan ruang resonansinya dibuat dari haik. Perkembangan Sasando Tradisional ke Sasando Elektrik Awal pembuatan Sasando elektrik adalah dengan adanya kerusakan Sasando Biola yang terbuat dari peti kayu milik ibu mertua dari Arnoldus Edon pada 1958. Kemudian ia memperbaiki dan menjadi baik. Dari situlah asal muasalnya Arnold Edon mendapatkan ide dan mulai bereksperimen membuat Sasando elektrik. Edon berpikir bahwa kalau memetik Sasando dengan posisi Sasandonya tertutup dengan daun lontar yang lebar dan bunyinya hanya bisa didengar oleh segelintir orang saja dan petikan serta kelentikan jari-jemari tidak dapat dinikmati atau dilihat oleh orang lain karena tertutup dan terhalangi daun lontar. Alangkah indahnya jika Sasando itu dipetik dan didengar dengan suara yang besar, dapat dinikmati oleh banyak orang dari kejauhan dan petikan jari-jemari yang lemah gemulai dapat dilihat keindahannya, karena Sasando dipetik dengan menggunakan 7 sampai 8 jari. Pada tahun 1958, Arnold Edon menciptakan Sasando elektrik, eksperimen demi eksperimen ia lakukan untuk mendapatkan bunyi yang sempurna dan sama dengan bunyi asli dari Sasando Biola tradisional. Tahun 1959, Arnoldus Edon pergi ke Nusa Tenggara Barat sebagai seorang Kepala Sekolah di Mataram. Dengan bekal ilmu pengetahuan sebagai seorang guru IPA/Fisika, maka pada tahun 1960 Sasando Elektrik ini berhasil dirampungkan dan mendapatkan bunyi yang sempurna sama dengan suara Sasando aslinya. Bentuk sasando elektrik ini dibuat dengan sebanyak 30 dawai. Inilah awalnya Arnoldus Edon membuat sasando listrik yang hasilnya pertamanya langsung dibawa ke Jakarta. Jadi, alat musik Sasando elektrik di buat pertama kali pada waktu Arnoldus Edon masih berada di Mataram. Tahun 1972, Arnoldus Edon bersama keluarga kembali ke Kupang dan di Kota Kupang Sasando elektrik mulai dikenal dan berkembang. dari berita ke berita tentang pembuatan sasando elektrik ini tersiar sehingga banyak teman terutama pemain sasando mulai berdatangan untuk meminta dibuatkan sasando elektrik kepada Arnold Edon. Perlahan-lahan banyak pembeli yang mulai berdatangan dari Indonesia bahkan sampai luar negeri seperti Belanda, Australia, Amerika, Canada, dan Jepang. Alat musik Sasando elektrik mulai mendapatkan perhatian dan pihak pemerintahan daerah NTT, terlebih lagi pada masa kepemimpinan Gubernur NTT dr. Ben Mboi pada tahun 1978-1988. Fungsi Alat Musik Sasando Fungsi Alat Musik Sasando Sasando memiliki suara bervariasi dan khas. Alat musik ini biasa dimainkan untuk musik tradisional, pop, dan genre musik lainnya kecuali musik elektrik. Selain itu, alat musik Sasando juga memiliki beragam kegunaan lainnya. Adapun fungsi alat musik Sasando adalah sebagai berikut Budaya Kebanggaan Indonesia Alat musik Sasando merupakan alat musik tradisional khas Nusa Tenggara Timur yang tidak hanya dikenal sebagai budaya lokal, melainkan juga sudah dikenal sampai mancanegara seperti gitar dan harpa. Dengan demikian, tidak diragukan lagi bahwa dengan memainkan Sasando ini kita turut melestarikan budaya bangsa kita sendiri. Media Terapi Menurut sejarah yang beredar bahwa alat musik Sasando dahulu digunakan sebagai alat musik terapi penyembuhan kusta yang banyak menyebar dan diidap masyarakat di Pulau Rote. Media Hiburan Sebagai instrumen kesenian musik, maka tidak jauh-jauh kegunaan alat musik Sasando juga banyak dimainkan sebagai media hiburan masyarakat. Bahkan alat musik tradisional NTT ini juga kerap dijadikan sebagai media wisata bagi masyarakat lokal maupun pendatang. Pengiring Upacara Adat Sebagai alat musik tradisional, alat musik Sasando kerap dimainkan sebagai pengiring upacara adat. Biasanya, instrumen petik ini dimainkan untuk mengiringi upacara adat penyambutan tamu, upacara adat pernikahan, dan acara penting kedaerahan lainnya. Fungsi Finansial Selain bernilai seni yang khas dan unik, alat musik Sasando juga bernilai bisnis. Kenapa tidak? Alat musik yang sudah populer bahkan sampai ke mancanegara ini kerap dijadikan sebagai salah satu media untuk menambah pundi-pundi dan devisa negara. Para pengrajin dapat memproduksi dan menjual Sasando ke pasar. Sementara para pemain Sasando dapat mengajarkan kemampuan bagaimana memainkan alat musik tersebut, bahkan juga dapat menampilkan musik Sasando di berbagai acara. Bentuk Alat Musik Sasando Alat Musik Sasando Alat musik Sasando memiliki bentuk yang cukup unik, yakni terdapat tabung panjang yang terbuat dari bambu khusus. Dan di bagian bawah dan atasnya terdapat cara memasang dan mengencangkan dawai. Sementara di bagian tengah bambu Sasando, terdapat penyangga atau senda untuk merentangkan dawai. Senda ini digunakan untuk mengatur tangga nada. Tangga dan nada ini akan membedakan petikan dawai satu dengan dawai yang lainnya. Sasando juga dilengkapi dengan wadah yang terbuat dari anyaman daun lontar atau haik. Kegunaan wadah ini adalah untuk menghasilkan resonansi getaran yang dapat menimbulkan suara yang dapat didengar. Macam Macam Alat Musik Sasando Alat musik Sasando dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yakni alat musik Sasando Gong, Sasando Biola, dan Sasando Elektrik. Ketiga jenis instrumen ini akan kita bahas bersama-sama di bawah ini. No Alat Musik Sasando 1 Alat Musik Sasando Gong 2 Alat Musik Sasando Biola 3 Alat Musik Sasando Elektrik Electric Sasando 1. Alat Musik Sasando Gong Alat Musik Sasando Gong Jenis pertama dari alat musik Sasando adalah alat musik Sasando Gong. Alat musik jenis ini biasa dimainkan dengan irama gong dan dinyanyikan dalam bentuk syair untuk mengiringi tari, menghibur keluarga yang berduka dan untuk mengadakan pesta. Alat musik Sasando Gong menghasilkan nada pentatonik. Alat musik jenis ini memiliki tujuh dawai yang kemudian berkembang menjadi sebelas dawai. Sejak abad ke-7, Sasando Gong lebih banyak berkembang di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. 2. Alat Musik Sasando Biola Alat Musik Sasando Alat musik Sasando jenis kedua adalah Sasando Biola. Sasando jenis kedua ini memakai putaran dawai senar atau sekrup dawai yang terbuat dari kayu yang dibentuk menyerupai biola. Sejak abad ke-18, Sasando mengalami perkembangan dan inovasi sehingga menjadi Sasando Biola. Sasando Biola lebih berkembang di Kupang. Sasando Biola memiliki nada diatonis dan memiliki bentuk menyerupai Sasando Gong tetapi bentuk bambu diameternya lebih besar dari Sasando Gong dan jumlah dawainya lebih banyak. Setidaknya terdapat 30,32, dan 36 dawai yang melengkapi alat musik Sasando Biola ini. Berdasarkan bentuknya, Sasando Biola dibedakan menjadi dua, yakni Sasando dengan bentuk ruang resonansinya terbuat dari daun lontar dan Sasando dengan bentuk ruang resonansinya terbuat dari kotak atau peti papan. Namun, Sasando Biola yang terbuat dari kotak tidak mengalami perkembangan signifikan. Hal ini dikarenakan dianggap kurang praktis, seperti pada saat pengeteman nada mengalami kesulitan, sekrup kayu harus diputar dan diketok untuk bisa mendapatkan nada-nada yang pas dan indah. Kemudian, putaran dawai Sasando Biola diganti dengan sekrup besi yang lebih mudah diputar dengan memakai kunci Sasando pada saat pengeteman nada. Sasando Biola memakai daun lontar lebih mengalami perkembangan signifikan dibandingkan Sasando dari kotak, karena Sasando Biola dengan bahan daun lontar lebih terkesan unik dan natural. Maka tidaklah heran, Sasando jenis ini dikenal sebagai Sasando tradisional. Ciri khas dari Sasando Biola ini adalah terdapat hiasan mahkota daun lontar yang berjumlah 7 mahkota di bagian kepala Sasando. Mahkota ini bermula dari Sasando Gong yang mempunyai 7 dawai. Dan alat musik Sasando Biola ini banyak dijumpai di Kupang. 3. Alat Musik Sasando Elektrik Electric Sasando Alat Musik Sasando Elektrik Alat musik Sasando jenis ketiga dikenal dengan sebutan Sasando elektrik. Sasando jenis ini merupakan hasil perkembangan dari Sasando Biola tradisional yang kemudian menjadi Sasando modern. Sasando elektrik ini pertama kali diperkenalkan oleh Arnoldus Edon. Ia membuat perkembangan dari kelemahan yang didapati pada Sasando tradisional yang dimana daun lontar mudah pecah dan pada saat musik hujan sering timbul jamur di atas permukaan daun. Hal ini sehingga mempengaruhi perubahan suara dan ketika dipetik suaranya menjadi semakin mengecil. Sasando jenis elektrik ini diciptakan Arnoldus Edon dengan tidak dilengkapi wadah dari daun lontar atau bahan tradisional lainnya. Hal ini dikarenakan Sasando elektrik tidak lagi membutuhkan ruang resonansi yang berfungsi sebagai wadah penampung suara. Bunyi yang dihasilkan dawai Sasando langsung dapat diperbesar melalui alat pengeras suara. Cara Memainkan Alat Musik Sasando Cara Memainkan Alat Musik Sasando Secara umum alat musik Sasando dimainkan dengan cara dipetik. Sasando biasanya dimainkan menggunakan kedua tangan dari arah yang saling berlawanan. Tangan kanan digunakan untuk memainkan akord, sedangkan tangan kiri digunakan untuk memainkan bass atau melodi. Dalam permainan alat musik Sasando, dibutuhkan teknik dan harmonisasi agar menghasilkan suara yang merdu. Orang yang memainkan Sasando membutuhkan latihan dan keterampilan dalam memetik alat musik jenis ini. Sebab, keterampilan tangan akan berpengaruh pada tempo dan suara yang dihasilkan. Penutup Alat Musik Sasando Demikian penjelasan mengenai alat musik Sasando khas Nusa Tenggara Timur. Semoga dengan menyimak artikel ini tidak hanya menambah wawasan kita, melainkan juga semakin menambah rasa bangga dan turut melestarikan alat musik tradisional milik Indonesia. Alat Musik Sasandosumber referensi
Daftartarian tradisional dari jawa barat; Sejarah berdiri dan runtuhnya kerajaan singasari lengkap; Sejarah tari kuala deli lenggang patah sembilan; Daftar alat musik tradisional kalimantan barat; Sejarah kota yerusalem secara lengkap menurut islam dan kristen; Asal usul dan fungsi musik marawis secara lengkap Pengertian Alat Musik Sasando, Foto Flickr Ibu Pertiwi diperkaya oleh aneka ragam suku bangsa yang memiliki keunikan bahasa, tradisi, dan alat musik masing-masing, salah satunya sasando. Kamu mungkin pernah melihat sasando di berbagai media atau secara langsung, tetapi apa kamu mengetahui pengertian alat musik sasando?Pengertian Alat Musik SasandoDilansir dari buku Alat Musik Tradisional Nusantara, Akhmalul Khuluq, 201628, pengertian alat musik Sasando adalah alat musik berdawai asal Nusa Tenggara Timur NTT yang dimainkan dengan cara petik. Meskipun menyerupai kecapi dan harpa, tetapi sasando memiliki bunyi yang sangat Sasando berasal dari bahasa Rote, yakni Sasandu yang berarti 'bergetar' atau 'berbunyi'.Sejarah Singkat Alat Musik SasandoAda banyak versi yang menceritakan sejarah alat musik sasando, tetapi yang paling terkenal adalah kisah Sangguana yang terdampar di Pulau terdampar, Sangguana lalu jatuh cinta kepada putri raja setempat. Untuk mendapatkan restunya, sang raja memberikan syarat kepada Sangguana untuk membuat suatu alat musik yang berbeda dari alat musik kemudian memperoleh ilham dari mimpi yang sangat unik. Ia bermpimpi tengaj memainkan alat musik berbentuk indah dan bersuara mimpi tersebut, Sangguana pun membuat alat musik baru yang dinamai sebagai sasando dan memberikannya pada yang terkagum-kagum akan alat musik itu akhirnya merestui dan menikahkan putrinya dengan Alat Musik SasandoFungsi Alat Musik Sasando, Foto Flickr Menjadi kebanggaan Indonesia, alat musik dari asal NTT ini telah dikenal di kancah internasional. Selain menghasilkan perpaduan nada yang indah, sasando memiliki berbagai fungsi lain, yaituPada zaman dahulu, sasando menjadi alat musik terapi untuk menyembuhkan kusta yang sempat menyebar di pulau juga digunakan untuk mengiringi upacara adat, seperti pernikahan, penyambutan tamu, dan berbagai acara Penghasilan TambahanSasando juga bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat maupun negara. Masyarakat NTT bisa memproduksi dan menjual sasando ke pasaran. Selain itu, mereka juga bisa memainkannya di berbagai acara, bahkan juga mengajarkan cara memainkannya kepada para mengetahui pengertian alat musik sasando, sejarah singkat, dan fungsinya, apakah kamu tertarik untuk mempelajarinya?BRP
7Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara Lengkap May 15th, 2019 - Gambar Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara Baasi Seperangkat alat musik bambu berjumlah 10 buah Dibuat dari bambu dan rotan Alat ini digunakan sebagai pengiring lagu daerah dan nusantara di waktu pertunjukan 5 Nama Alat Musik Tradisional Bali Lengkap Gambar
Indonesia memiliki beragam alat musik tradisional yang memiliki karakteristik dan suara yang unik. Salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Timur adalah sasando. Sasando merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bambu dan rotan yang disebut dengan daun pandan. Alat musik ini memiliki suara yang lembut dan bisa dijadikan sebagai alat musik solo atau ensemble. Sejarah Sasando Sasando berasal dari daerah Rote, Nusa Tenggara Timur. Konon, alat musik ini ditemukan oleh seorang pemuda bernama Ola Messa. Saat itu, Ola Messa sedang bertapa di sebuah gua dan melihat seekor burung yang sedang mematukkan paruhnya pada sejenis tanaman. Ola Messa kemudian memetik daun tanaman tersebut dan mencobanya untuk dijadikan sebagai alat musik. Hasilnya, ia berhasil menciptakan alat musik yang unik dan disebut dengan sasando. Bentuk Sasando Sasando memiliki bentuk yang unik dan menarik. Sasando terbuat dari bambu yang dibentuk seperti keranjang dan diikat dengan rotan. Bambu yang digunakan untuk membuat sasando biasanya berasal dari bambu hitam atau bambu petung. Sasando juga dilengkapi dengan 32 hingga 56 senar yang terbuat dari serat daun pandan atau dawai. Cara Memainkan Sasando Untuk memainkan sasando, pemain harus duduk di atas lantai dengan kaki bersila. Sasando diletakkan di depan pemain dan disangga dengan bantalan atau kain. Pemain kemudian memetik senar sasando dengan jari tangan kanan dan mengatur nada dengan jari tangan kiri. Sasando bisa dimainkan sendiri atau bersama dengan alat musik lain seperti gong, kendang, dan biola. Perkembangan Sasando Sasando telah berkembang di Indonesia dan menjadi salah satu alat musik tradisional yang terkenal. Sasando juga sering digunakan dalam pertunjukan tari tradisional dan musik daerah. Saat ini, sasando juga sudah diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan modern seperti kayu dan logam untuk meningkatkan kualitas suara dan daya tahan. Kesimpulan Sasando merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Sasando memiliki suara yang lembut dan unik sehingga mampu memikat pendengar. Sasando juga memiliki bentuk yang unik dan menarik serta cara memainkan yang berbeda dengan alat musik lainnya. Saat ini, sasando sudah menjadi salah satu alat musik yang terkenal di Indonesia dan diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan modern untuk meningkatkan kualitasnya. Lifestyle

Tidakterkecuali untuk alat musik tradisional bangka belitung yang akan aku bahas di bawah ini juga memiliki peranan sebagai penghibur kita saat bosan atau jenuh. 1. Dambus. Dambus merupakan alat musik tradisional yang dapat ditemukan di daerah Kepulauan Bangka Belitung. Alat musik tradisional Bangka Belitung ini sampai sekarang masih tidak

  1. Αхоվоπኝ нυγуփещ
  2. Бе τθ уц
Musiktradisional yang ada di Indonesia, diantaranya adalah gamelan, angklung dan sasando. selain dari musik tradisional yang berasal dari kebudayaan lokal, juga terdapat musik tradisional yang berasal dari pengaruh kebudayaan luar diantaranya gambang kromong, marawis dan keroncong. 1 2 3 Latin Country Dangdut BAB III PENUTUP KESIMPULAN 1 Alat Musik Sasando Yang pertama adalah Sasando atau yang biasa kita kenal dengan nama panjang Sasando Rote. Sesuai namanya, alat musik tradisional NTT ini berasal dari pulau Rote. Sasando terbilang jenis alat musik yang sangat unik. Karena keunikannya, ia bahkan sempat menjadi gambar utama dalam latar mata uang pecahan Rp. 5000. Indonesianegeri yang penuh dengan keragaman budaya, mulai dari pakaian adat, rumah adat hingga alat musik tradisional. Setiap daerah memiliki alat musik tradisi mereka masing-masing, saat ini saya akan memperkenalkan berbagai macam alat musik dari berbagai daerah di Indonesia beserta fungsinya: 1. Angklung (Jawa Barat ) pFBa.
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/424
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/175
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/353
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/208
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/715
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/630
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/22
  • d3tv2tzh6e.pages.dev/773
  • makalah tentang alat musik tradisional sasando